Liputan6.com, Sumenep: Ratusan takmir Masjid Agung Sumenep beserta keluarga berdemostrasi ke Markas Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (14/12). Massa mempertanyakan kelanjutan kasus peluru nyasar yang menewaskan Ahmad Ridwan, Wakil Ketua DPC Golkar Sumenep. Mereka menganggap penanganan kasus peluru nyasar tersebut tak maksimal.
Mereka juga meragukan laporan yang menyebutkan korban tewas terkena peluru nyasar saat keluar dari Masjid Agung Sumenep. Saat itu dilaporkan anggota reskrim Polres Sumenep Brigadir Irwanto tengah mengejar tersangka pencurian kendaraan bermotor.
Menurut keluarga, peluru nyasar berasal dari arah samping. Namun, luka tembak di kepala korban menunjukkan dari atas dan menembus ke tengkuk.
Setibanya di Kantor Polres Sumenep, massa berupaya masuk. Namun setelah bernegosiasi, massa setuju hanya beberapa perwakilan saja yang diizinkan masuk. Di sini massa kembali menunjukkan arah asal tembakan yang disebut-sebut dari samping.
Kapolres Sumenep AKBP Dirin mengatakan, pihaknya bisa memahami keberatan warga. Saat ini, kasus peluru nyasar yang dilakukan anggota reskrim polres sumenep tengah bergulir di Pengadilan Negeri Sidoarjo, Jawa Timur.(APY/BOG)
Mereka juga meragukan laporan yang menyebutkan korban tewas terkena peluru nyasar saat keluar dari Masjid Agung Sumenep. Saat itu dilaporkan anggota reskrim Polres Sumenep Brigadir Irwanto tengah mengejar tersangka pencurian kendaraan bermotor.
Menurut keluarga, peluru nyasar berasal dari arah samping. Namun, luka tembak di kepala korban menunjukkan dari atas dan menembus ke tengkuk.
Setibanya di Kantor Polres Sumenep, massa berupaya masuk. Namun setelah bernegosiasi, massa setuju hanya beberapa perwakilan saja yang diizinkan masuk. Di sini massa kembali menunjukkan arah asal tembakan yang disebut-sebut dari samping.
Kapolres Sumenep AKBP Dirin mengatakan, pihaknya bisa memahami keberatan warga. Saat ini, kasus peluru nyasar yang dilakukan anggota reskrim polres sumenep tengah bergulir di Pengadilan Negeri Sidoarjo, Jawa Timur.(APY/BOG)