Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan banyak politikus sontoloyo, menjadi peringatan agar para politikus berpolitik dengan santun.
Moeldoko juga sepakat dengan Jokowi agar masyarakat tidak terpengaruh dengan para politikus sontoloyo.
"Saya pikir intinya adalah sebuah imbauan bahwa kita harus berpolitik yang santun, berpolitik yang tidak menimbulkan fitnah, tidak mengembangkan hoaks yang pada akhirnya ujung-ujungnya merusak tatanan human relation antarmanusia," kata Moeldoko ketika ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).
Advertisement
Menurut Moeldoko, seharusnya politikus memiliki sikap santun dan tidak memecah belah. Serta tidak menyebarkan kabar yang membuat suasana terpecah belah.
"Sebagainya bahwasanya ada sebuah kompetisi ya mari kompetisi kompetisi yang baik ya jangan karena enggak punya modal ya menggerogoti modal yang lain dengan cara yang tidak elok," kata Moeldoko.
Â
Â
Politisasi Dana Kelurahan
Sebelumnya Presiden Jokowi geram lantaran rencana penganggaran dana kelurahan jadi polemik. Dia heran niat baik pemerintah ingin membantu rakyat justru dipolitisasi.
"Tahun depan akan ada dana di kelurahan untuk perbaiki jalan, selokan, kok jadi ramai. Kita semua ingin agar untuk rakyat jangan dihubung-hubungkan dengan politik," katanya di Lapangan Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
"Mohon maaf kalau semua dihubungkan dengan politik tapi kehidupan bukan politik saja, ada sosial, budaya, ekonomi. Kenapa semua dihubungkan dengan politik?" sambung Jokowi.
Jokowi mengingatkan rakyat agar hati-hati dengan para politikus sontoloyo.
"Hati-hati banyak politikus baik-baik tapi banyak juga politikus sontoloyo. Kita lihat mana yang bener mana yang enggak betul. Kita lihat jangan sampai dibawa oleh politikus-politikus hanya untuk kepentingan sesaat, memudarkan kesatuan persatuan dan persaudaraan kita," pesannya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Advertisement