Sukses

BURT DPR: Kita Sepakat Menutup Lapangan Tembak Senayan

Selain itu, dalam rapat juga disepakati keamanan kawasan parlemen juga harus diperketat.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI menggelar rapat bersama Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Polri dan Perbakin. Rapat itu membahas masalah peluru nyasar di Gedung DPR beberapa waktu lalu. Hasilnya, disepakati lapangan tembak dipindahkan dari kawasan Senayan.

"Kita sudah laksanakan rapat dengan Kemenpora, Kemensesneg, pengelelola Senayan, dan Polri, kita sepakat untuk menutup atau merelokalisasi lapangan tembak segera mungkin," kata Ketua BURT Anton Sihombing di komplek DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Pemindahan lapangan tembak ini, kata Anton diserahkan kepada pihak terkait. Mulai dari Kementerian Pemuda Olahraga dan Kementerian Sekretariat Negara.

"Pemindahannya menteri terkait dan lembaga terkait secara lintas departemen yang mencari tempat," ujar Anton.

Selain itu, dalam rapat juga disepakati keamanan kawasan parlemen juga harus diperketat. Kata Anton, hal itu untuk menjaga keselamatan anggota DPR, staf dan penghuni lainnya.

"Kedua, meningkatkan keamanan di kompleks DPR, MPR, dan DPD, dan di kompleks perumahan pejabat negara, DPD, DPR, MPR," ungkapnya.

Anton berharap, dengan adanya keputusan penutupan lapangan tembak ini bisa membuat Anggota DPR menjadi lebih tenang serta bisa lebih fokus bekerja.

"Jadi sudah final, sehingga tidak ada polemik lagi. Sehingga anggota DPR tidak takut-takut lagi ke ruangannya untuk bekerja," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Mencari Lokasi Baru

Ditempat yang sama, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot Sulistiantoro Dewa Broto belum bisa memastikan lokasi baru untuk lapangan tembak. Dia mengaku akan berkordinasi lebih lanjut dengan kementerian dan lembaga terkait pemindahan tersebut.

"Kami kurang tahu (kemana akan dipindah), karena tadi sudah kami sampaikan di luar negeri rata-rata memang berada jauh dari pusat kota. Di manapun lokasinya tergantung kami pas duduk bareng," kata Gatot.

Dia menilai, lokasi yang paling tepat untuk lapangan tembak adalah pinggiran kota. Sehingga tak membahayakan warga sekitar.

"Kemudian poin pentingnya dipindahkan keamana pun, standar prosedurnya harus diperbaiki. Supaya orang yang betul-betul masuk disitu orang yang memang punya KTA dan punya kompetensi," tutur Gatot.

Tambah dia, pemindahan lapangan ini juga masih memiliki kendala dana. Pasalnya anggaran tahun 2018 sudah berjalan dan anggaran 2019 juga tengah dibahas.

"Yang jelas seandainya itu diputuskan enggak mungkin tahun ini. Karena tahun ini anggaran sudah jalan. Kecuali ada inisiatif dari kementerian atau lembaga lain yang mengatakan, 'tanah di sini kami yang membangun' itu lain cerita," tandasnya.

Reporter: Sania Mashabi