Liputan6.com, Jakarta - Seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) meninggal dunia usai mengamankan Kantor GP Ansor di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018). Anggota Ansor bernama Jatmiko itu diduga menghembuskan nafas terakhirnya karena kelelahan dan sakit.
Liputan6.com sempat melihat Jatmiko dibopong rekannya dari dalam Kantor Ansor dalam keadaan tak sadarkan diri sekitar pukul 16.43 WIB. Dia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menggunakan mobil patroli kepolisian.
Baca Juga
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini membenarkan adanya kader NU yang meninggal dunia. Namun Helmy menampik kadernya meninggal akibat gesekan dengan massa Aksi Bela Tauhid yang pulang dari kawasan Monas dan sempat berhenti di depan Kantor GP Ansor.
Advertisement
"Meninggal karena kelelahan, dia juga punya (riwayat) jantung. Tidak ada kaitannya dengan peristiwa ini," ujar Helmy di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Sejumlah kader NU langsung melakukan salat ghaib usai salat Maghrib di Kantor PBNU. Salat ghaib dipimpin langsung oleh KH Nuril Arifin Husein alias Gus Nuril.
"Insyaallah husnul khotimah ya, karena meninggalnya hari Jumat," katanya.
Sejumlah anggota Banser menyebut, Jatmiko beberapa hari ini bertugas mengurus logistik rekan-rekannya. Sejak kemarin, almarhum sibuk mendistribusikan logistik untuk rekannya yang berjaga di Kantor GP Ansor.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Situasi Kondusif
Ratusan Massa Aksi Bela Tauhid sempat berhenti di depan Kantor GP Ansor setelah menggelar demo di kawasan Monas, Jumat sore. Massa sempat bersitegang dengan beberapa anggota Ansor karena salah paham.
Massa yang menutup sebagian Jalan Kramat Raya sempat membuat lalu lintas dari arah Senen tersendat. Aparat kepolisian mencoba membubarkan namun massa justru bergeser ke seberang Kantor PBNU yang berjarak sekitar 100 meter dari Kantor GP Ansor.
Massa akhirnya membubarkan diri jelang azan Maghrib. Situasi di sekitar Kantor GP Ansor dan PBNU terpantau kondusif.
Advertisement