Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan Lion Air dengan nomor penenerbangan JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak. Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan pesawat tersebut jatuh di perairan Tanjung Karawang.
Corporate Communication Lion Group, Danang Prihantoro mengungkap kronologi dari hilang kontak hingga pesawat tersebut jatuh. Pesawat itu hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB.
Setelah 13 menit mengudara atau pada 06.33 WIB, pesawat Lion Air jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” atau di sekitar Karawang. Pesawat mengangkut 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi, termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi. Totalnya 189 orang.
Advertisement
Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 itu buatan 2018 dan baru dioperasikan Lion Air 15 Agustus 2018 serta dinyatakan laik operasi.
Pesawat dikomandoi Captain Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jam Terbang Tinggi
Kapten pilot sudah memiliki lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai lebih dari 5.000 jam terbang.
"Lion Air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan bekerjasama dengan instansi terkait dan semua pihak sehubungan dengan kejadian ini," ujar Corporate Communication Lion Group Air Danang Prihantoro.
Terkait dengan kejadian ini, Lion Air membuka crisis center di nomor telepon 021-80820000 dan untuk infomasi penumpang di nomor telepon 021-80820002.
"Kami akan terus memberikan informasi terbaru sesuai perkembangan lebih lanjut," kata dia.
Advertisement