Liputan6.com, Bogor - Semenjak mendapat kabar pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Liana Wati, istri korban Darwin Haryanto menangis histeris.
Liana Wati tak kuasa mendengar suaminya menjadi salah satu korban pesawat Lion Air JT 610 jatuh dalam penerbangan menuju Jakarta-Pangkalpinang, Senin (29/10/2018) pagi.
Pantauan Liputan6.com, kediaman rumah korban yang berlokasi di Perumahaan Villa Mutiara Blok D1 No 26, Kelurahan Mekarwangi, Tanah Sareal, Kota Bogor, ini terus didatangi kerabat, tetangga, dan temannya.
Advertisement
Beberapa warga dan keluarga tampak sedang menenangkan ibu dua anak yang tak henti-hentinya menangis.
Saat ini, keluarga terus mencari perkembangan nasib Darwin atas pesawat yang ditumpanginya jatuh di Tanjung Karawang usai lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.00 WIB. Pesawat itu sedianya mendarat di Pangkal Pinang.
Abdul Halim (43), tetangga korban mengatakan, Darwin pergi ke Pangkalpinang untuk sampel tanah di lokasi yang akan dijadikan perkebunan kelapa sawit.
"Beliau ke sana sama temannya satu orang mau survei. Karena beliau itu bekerja sebagai konsultan," kata Halim.
Konsultan Sawit
Sebelum kejadian, dirinya sempat hendak menemui Darwin untuk membicarakan masalah lingkungan di perumahan tempat mereka tinggal. Karena akhir-akhir ini sering turun hujan.
"Karena beliau ketua RT, jadi semalam mau nemuin, rencananya bahas soal lingkungan supaya tidak banjir," terang Hakim.
Hakim masih belum percaya jika tetangga sekaligus temannya itu menjadi salah satu korban pesawat jatuh.
"Saya enggak percaya. Apalagi istrinya sampai sekarang masih syok," ungkap Hakim.
Sementara itu, Ketua RW 11, Kelurahan Mekarwangi Hairudin mengatakan korban memang sering pergi keluar kota untuk kepentingan pekerjaannya sebagai konsultan kelapa sawit.
"Tiga hari lalu dia baru pulang dari Sorong. Hari ini pergi ke Bangka Belitung, katanya mau ambil survei," kata sang ketua RW tersebut.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement