Liputan6.com, Jakarta - Lion Air memfasilitasi keluarga korban jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan JT610, dari Pangkalpinang ke Bandara Soekarno Hatta. Hal tersebut untuk mempermudah proses DVI atau penyelidikan dari kepolisian.
"Difasilitasi, sudah ada satu pesawat yang turun membawa keluarga korban," ujar Managing Direktur Lion Air Kapten Daniel Putur, Senin 29 Oktober 2018.
Namun, lantaran keterbatasan tempat duduk Lion Air tujuan Pangkalpinang, pihaknya akan menerapkan sistem berganti dengan mengangkut dua keluarga di dalam satu penerbangan.
Advertisement
"Keterbatasan yang kita miliki akhirnya kuota akan angkut dua keluarga, mudah- mudahan hal ini diterapkan untuk hari ini saja dengan status darurat," katanya.
Kendati demikian, pihaknya menjamin fasilitas yang akan diberikan kepada keluarga korban, baik menuju Halim Perdanakusuma ataupun Pangkalpinang sesuai dengan SOP yang berlaku.
"Fokus kita ini terhadap penanganan keluarga korban dan akan kita lakukan semaksimal mungkin melayani mereka. Sejauh ini kami terus membuka layanan informasi baik di Bandara Soekarno Hatta ataupun Lion Operation Centre," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Warga Banten Jadi Korban
Sah Sahabudin, dengan nomor manivest di 133, menjadi salah satu penumpang pesawat nahas Lion Air JT610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat (Jabar).
Pesawat itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menuju Bandara Depati Amir di Pangkalpinang.
"Kami dapat kabar dari berita di TV (televisi), sekitar pukul 10.00 WIB. Bahwa ada warga kami di manifes di Lion Air," kata Sudarmanto, tetangga korban yang rumahnya berdampingan langsung dengan Sah Sahabudin.
Sudarmanto menceritakan, korban bekerja di Pangkalpinang sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang setiap akhir pekan pulang kerumahnya di Griya Cilegon, Desa Harjatani, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.
Rumah berwarna cokelat, berpagar besi putih dengan kolam ikan hias di terasnya, berlokasi di Blok C3, nomor 13, RT 3 RW 3, tampak lengang.
Penghuninya, Ismayanti sang istri, beserta tiga anaknya, Angga (19), Bintang (11) dan Icha (7) tahun, sudah berangkat ke rumah mertuanya di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
"Sekarang (keluarga) kumpul di Cikande. Hari libur biasanya dia pulang, kemudian hari kerja mau berangkat kerja, mau balik lagi kerja (ke Pangkalpinang)," terang Ismayanti.
Kemarin, pesawat Lion Air dengan rute Jakarta-Pangkalpinang hilang kontak pukul 06.33 WIB setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di koordinat S 5'49.052' E 107' 06.628' (sekitar Kerawang) dengan mengangkut 178 penumpang dan delapan kru.
Advertisement