Sukses

Cek 6 Isu Penculikan Anak Viral di Medsos, Cuma 1 Sesuai Fakta

Polisi kini tengah menyelidiki penyebaran isu penculikan anak yang cukup masif tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari terakhir masyarakat terutama para orangtua dibikin resah dengan maraknya kabar penculikan anak dengan beragam modus di media sosial. Polri menyatakan informasi tersebut hoaks alias kabar bohong.

Tim patroli siber Polri telah menelusuri kabar penculikan anak yang berkembang di masyarakat. Hasilnya, polisi menemukan enam kabar penculikan anak dan pencurian organ tubuh manusia. Lima di antaranya hoaks dan hanya satu yang diduga benar terjadi.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, isu penculikan anak di media sosial tersebut dibuat oleh akun yang berbeda di waktu dan tempat berbeda pula. Baik foto maupun video yang digunakan tidak ada kaitannya dengan peristiwa penculikan.

"Foto yang dipasang dituliskan tentang penculikan anak dan pencurian organ tubuh sehingga menimbulkan rasa takut masyarakat," ujar Setyo, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Polisi kini tengah menyelidiki penyebaran isu penculikan anak yang cukup masif tersebut. Belum diketahui secara pasti apa motif pembuat isu dan penyebar hoaks penculikan anak dan pencurian organ tubuh manusia itu.

"Segera kita ungkap secara tuntas, termasuk penyebarnya," kata Setyo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Deretan Hoaks

Berikut deretan hoaks penculikan anak dan fakta sebenarnya:

1. Viral penculikan anak di Pontianak pada Jumat 19 Oktober 2018. Pelakunya berhasil ditangkap dan diarak warga adalah hoaks.

Faktanya, foto yang digunakan merupakan peristiwa pencurian ponsel di Desa Cimpabuan, Kabupaten Bogor pada 16 Oktober 2018. Pelaku berinisial I mencuri ponsel di sebuah warung. Namun dia berhasil ditangkap warga setelah diteriaki maling oleh korbannya.

2. Viral penculikan anak di Cakung dan dikembalikan setelah tiga hari dengan kondisi mata sudah diambil pada Senin 21 Oktober 2018 adalah hoaks.

Faktanya, foto yang digunakan merupakan bocah SD yang meninggal dunia akibat kelelahan dan dehidrasi pada 20 Oktober 2018. Bocah tersebut sebelumnya bersepeda dengan teman-temannya dari Ujung Menteng-Marunda. Karena kehausan dan tak punya uang, korban minum air di kamar mandi milik Dinas Kebersihan DKI. Namun usai minum, dia tak sadarkan diri hingga meninggal dunia di rumah sakit.

3. Viral penemuan jasad bocah SD dengan kondisi organ dalam tubuh diambil di Kemayoran pada Rabu 24 Oktober 2018 adalah hoaks.

Faktanya, foto yang digunakan merupakan peristiwa penemuan jasad korban pemerkosaan dan pembunuhan di sebuah kebun sawit Dusun Rejosari, Tanjung Medan, Rokan Hilir pada 24 Oktober 2018. Pelaku bernama Hendri Limbong sudah ditangkap dan diproses di kantor polisi setempat.

4. Viral isu penculikan anak dan organ dalamnya diambil di Jakarta Utara pada Rabu 24 Oktober 2018 adalah hoaks.

Faktanya, foto yang digunakan merupakan peristiwa seorang anak yang sempat meninggalkan rumah namun sudah kembali berkumpul dengan keluarganya pada 24 Oktober 2018. Bocah bernama M Rizki Saputra itu sempat meninggalkan rumah selama sehari untuk mencari orangtuanya hingga ke PLTU Ancol. Dia kemudian diantar warga yang menemukannya ke rumahnya di kawasan Pasar Nalo.

5. Viral isu penculikan anak di Kabupaten Kerinci pada Rabu 17 Oktober 2018 adalah hoaks.

Faktanya, berita tersebut diambil dari kasus orang mengalami gangguan jiwa di Jambi pada 27 Oktober 2018. Sementara foto yang digunakan diambil dari peristiwa penculikan yang terjadi di Cianjur Selatan pada 23 Maret 2017. Sejauh ini, polisi tidak menemukan tindak pidana penculikan anak di Kabupaten Kerinci.

6. Sementara viral penculikan anak di Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali pada Minggu 28 Oktober 2018 diduga benar terjadi. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 Wita. Korban berinisial NLPSE (6).

Awalnya orangtua korban mendengar anaknya menangis di sekitar warung. Setelah dilihat, ternyata korban sudah dipeluk orang tak dikenal dan siap digendong untuk dibawa kabur. Pelaku berhasil ditangkap warga setelah diteriaki oleh orangtua korban.