Liputan6.com, Jakarta - Beberapa anggota Polri dilaporkan turut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Salah satunya, Ajun Komisaris Besar Mito yang bertugas di Polda Bangka sebagai Kepala Bagian Pal Biro Sarana dan Prasarana.
Rabu siang (31/10/2018) istri, mertua, dan anak almarhum menyambangi posko utama yang berada di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara. Kedatangan mereka didampingi Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Adi Vivid Bachtiar.
Keluarga besar AKBP Mito diarahkan ke dekat Demarga. Di situ merupakan tempat penampungan hasil temuan dari Tim SAR Gabungan. Ada sejumlah barang-barang penumpang Lion Air yang berserakan seperti sepatu, tas, pakaian, koper, dan lain-lain.
Advertisement
Istrinya yang bernama Dian berputar-putar sembari melirik ke arah barang-barang yang telah dipisah-pisahkan oleh petugas. Sewaktu berada di tumpukan tas langkahnya terhenti.
Dian pun terduduk memeriksa satu-persatu. Beberapa tas yang dilihatnya begitu teliti. Saat itu ada satu tas berwana cokelat yang diambil. Dian pun meminta anaknya memastikan apakah itu barang milik ayahnya.
Selama kurang lebih 10 menit mengecek barang-barang hasil temuan, keluarga besar AKBP Mito yang menjadi korban Lion Air JT 610 itu lantas meninggalkan lokasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tim permukaan Lantamal Jakarta menemukan 3 jenazah korban Lion Air JT 610 di perairan Karawang.
Teman Satu Angkatan
Saat dikonfirmasi, Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Adi Vivid Bachtiar mengatakan, kedatangan keluarga korban hanya ingin mencari barang-barang. Kemungkinan ada barang milik keluarganya.
Dia ikut mendampingi karena kebetulan AKBP Mito merupakan teman satu angkatannya selagi menempuh pendidikan di AKPOL 1998 silam.
"Lihat di berita ada barang barang ditemukan dia hanya minta tolong saya untuk mendampingi dan melihat saja," ucap dia.
Vivid menyatakan, hingga saat ini tidak ada satupun barang-barang yang diduga milik AKBP Mito. "Tadi sempet diliat dipikir itu tas ransel suaminya tapi dia gak yakin," ucap dia.
Advertisement