Sukses

Pesawat TNI-AU Usir Pesawat Asing dari Tanjungpinang

Berdasarkan perintah Mabes AU, dua pesawat Sukhoi masih berjaga-jaga di sekitar wilayah udara Kepri.

Liputan6.com, Jakarta - Dua pesawat Sukhoi milik TNI Angkatan Udara berhasil mengusir pesawat asing yang terbang di sekitar timur Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu pukul 13.15 WIB.

Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang Kolonel Pnb M Dadan Gunawan mengatakan, pengusiran berhasil dilaksanakan setelah dilakukan kontak visual.

"Pengusiran melalui radio telekomunikasi tidak berhasil, kemudian dilakukan kontak visual," ungkap Dadan, Rabu (31/10/2018).

Ia menegaskan, penurunan paksa pesawat asing tersebut tidak perlu dilakukan jika pesawat itu mau keluar wilayah udara NKRI. Seandainya pilot pesawat itu masih nakal, maka dua pesawat tempur Sukhoi akan memaksanya turun ke Bandara Hang Nadim Batam.

"Dugaan sementara kami, pesawat asing yang bermain-main di sebelah timur Tanjungpinang itu sedang test flight. Mungkin pesawat itu baru diperbaiki," ujar Dadan seperti dilansir Antara.

Sementara terkait jenis dan asal pesawat asing tersebut, Dadan mengaku belum mendapatkan informasi dari anggotanya.

Menurut dia, seluruh kegiatan pengusiran didokumentasikan. Dari dokumentasi tersebut akan diketahui jenis pesawat dan milik negara apa. "Nanti akan diketahui setelah dilihat foto dan videonya," ucapnya.

Berdasarkan perintah Mabes AU, dua pesawat Sukhoi masih berjaga-jaga di sekitar wilayah udara Kepri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diduga Pesawat Brunei

Sementara terkait berapa jumlah pelanggaran yang dilakukan pesawat asing di wilayah udara NKRI, Dadan menegaskan Satuan Radar yang memiliki wewenang untuk menjelaskannya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Antara, pesawat asing yang masuk ke wilayah Kepri tanpa izin jenis Airbus A320. Pesawat itu berasal dari Brunei Darusalam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.