Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Search And Rescue (SAR) Nasional Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan, pihaknya telah menemukan roda pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Hasil itu dari strategi yang digunakannya dengan memasang empat mooring achor sehingga kapal tesebut berhenti di atas air tanpa bergerak.
"Setelah berhenti kita turunkan ROV ke dasar laut untuk melihat ternyata di situ cukup banyak serpihan dan ada beberapa korban kita lihat. Sebarannya cukup luas, kita melihat hal yang paling besar itu ada roda pesawat landing geer dengan dua ban," kata Syaugi di Jakarta International Container Terminal II, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018).
Advertisement
Kemudian, lanjut Syaugi, tim juga menemukan pinggiran bodi pesawat Lion Air yang cukup besar. Sore tadi pun pihaknya menurunkan Remoted Operated Underwater Vehicle (ROV) sampai pukul 16.30 WIB karena melihat puing puing pesawat yang signifikan. Tim penyelam juga diterjunkan di empat sektor.
"Tadi cukup banyak penyelam dari Basarnas, TNI, Polri ada peselam dari masyarakat kemudian dari Bakamla, jadi kita bersatu adu dengan membagi empat sektor," ucap Syaugi.
Dia menuturkan, ROV dan penyelaman Lion Air diterjunkan di titik dimana Fligt Data Recorder (FDR) black box ditemukan. Di koordinat itu banyak serpihan pesawat. Penyelam diterjunkan pada empat sektor berbeda dari masing-masing sisi kapal. Jarak menyelamnya tidak jauh. Hanya sekitar 40 sampai 50 meter. ROV, kata dia, akan bekerja 24 jam.
"Kita pinggirkan semua daerah itu kita clear kan, ROV diturunkan lagi sekarang ini diturunkan. Dia akan mencari ke area yang lebih luas," kata Syaugi.
Terus Cari Korban
Dia berharap, tim SAR bisa menemukan puing-puing pesawat yang lebih besar. Puing yang ditemukan tadi belum sempat dibawa karena waktu sudah senja dan perlu crane mumpuni untuk mengangkut.
"Karena mengangkat tidak cukup dengan penyelam saja, harus perlukan alat seperti crane begitu yang bisa mengangkat peralatan tersebut," paparnya.
Sementara, tim SAR sampai malam ini terus bekerja mencari korban.
"Kita lihat sudah 65 kantong jenazah yang kita serahkan kepada tim DVI RS Polri kramat jati. Kita tetap sinergi dan tetap semangat," pungkasnya.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement