Sukses

4 Cerita Betapa Beratnya Cari Black Box Lion Air di Tanjung Karawang

Kotak hitam tersebut ditemukan di hari ke-4 pencarian pesawat Lion Air.

Liputan6.com, Jakarta - Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) TNI AL yang tergabung dalam tim SAR berhasil menemukan black box atau kotak hitam Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin, 29 Oktober 2018 yang berisi Flight Data Recorder.

Kotak hitam Lion Air tersebut ditemukan di hari ke-4 pencarian pesawat. Setelah ditemukan, kotak hitam itu dibawa ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk diperiksa.

Ada banyak cerita dalam proses pencarian kotak hitam dan korban pesawat. Tidak mudah mencari black box Lion Air di dasar laut. Berikut ceritanya:

1. Ditemukan di kedalaman 32 meter

Kotak hitam ditemukan di kedalaman 32 meter. Namun, posisi kotak saat ditemukan, berada jauh dari serpihan pesawat. Sang penyelam juga menemukan kotak hitam itu di bawah lumpur. Jadi, mereka harus menggali untuk bisa mengambil kotak hitam dalam bentuk utuh.

Sertu Hendra, penyelam TNI AL yang menemukan black box, juga mengatakan saat pencarian dia juga kesulitan karena puing-puing pesawat ada di mana-mana.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

2. Tak bisa turunkan jangkar kapal karena ada pipa

Selama pencarian kotak hitam, kapal-kapal yang dilengkapi alat canggih tak bisa menurunkan jangkarnya karena adanya pipa milik Pertamina.

Saat itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan penurunan jangkar masih menunggu izin dari Pertamina. Jika sudah diizinkan, jangkar kapal bisa diturunkan, lalu menurunkan ROV. Jika ROV sudah melihat barang yang dicari, maka penyelam turun mencari barang tersebut.

3 dari 4 halaman

3. Arus bawah laut yang kencang

Selama pencarian, Sertu Hendra juga merasakan derasnya arus bawah laut. Inilah salah satu penyebab sulitnya mencari kotak hitam. Padahal, sinyal pendeteksi menemukan keberadaan kotak itu. Meskipun arus deras, kotak hitam itu berhasil ditemukan dalam kondisi utuh.

"Begitu kami turun arusnya kencang kemudian dengan keterbatasan kita menggunakan tali untuk tidak terlempar dan tidak terbawa arus, karena tali tersebut agak menghambat kami kembali lagi ke posisi awal untuk melepas tali," jelasnya.

"Karena itu akan menghambat pencarian. Akhirnya kami kembali lagi (ke permukaan) untuk mempersiapkan tali. Lalu kami kembali lagi (menyelam)," ujarnya.

4 dari 4 halaman

4. Sempat putus asa

Sertu Hendra adalah penyelam TNI AL yang menemukan black box. Hendra beserta beberapa tim sempat putus asa untuk bisa menemukan kotak yang merekam seluruh percakapan di dalam kokpit pesawat itu.

"Memang kami putus asa pada saat mengkuti alat karena pertama-tama serpihan pesawat tidak banyak kami temukan hanya bongkahan kecil," kata Hendra.

Meskipun begitu, ia dan timnya tetap mengikuti alat pendeteksi hingga area yang semakin sempit. "Alatnya menimbulkan reaksi sensitif tersebut kami gali, kami mendapatkan black box-nya," tambahnya.

Reporter : Fellyanda Suci Agiesta