Sukses

Hari Kelima Pencarian Lion Air, Tim Gabungan Fokus Cari Badan Pesawat

Tim gabungan masih terus menyisir lokasi jatuhnya pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan masih terus menyisir lokasi jatuhnya pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pencarian kini memasuki hari kelima.

Kolonel Laut Salim Dansatrol Lantamal III menjelaskan timnya akan memfokuskan untuk mencari kerangka dan body pesawat.

"Hari ini memasuki hari ke lima satgas dan SAR beserta gabungan lainya hari ini fokus pencarian pada kerangka ada potongan besar body mouse mungkin ekornya diharapkan juga bagian FDR lain yang bisa ditemukan hari ini," kata Dansatrol Lantamal III Kolonel Laut Salim di KRI Srikuda, Jumat (2/10/2018).

Dia berharap, cuaca hari ini mendukung dan arus tenang. Sehingga proses pencarian Lion Air lancar dan bisa ditemukan lebih besar," tambah Salim.

Salim menjelaskan, timnya sudah membidik beberapa titik kerangka dan badan pesawat Lion Air. Potongan badan pesawat pun sudah dideteksi.

"Area di sekitar kemarin sudah ditentukan. Dari awal sudah dijelaskan kedalamannya 25-35 meter. Potongan besar sudah dideteksi," ungkap Salim.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kotak Hitam Ditemukan

Bagian kotak hitam atau black box pesawat Lion Air yang jatuh di Tanjung Karawang telah ditemukan. Kotak berwarna oranye itu ditemukan penyelam TNI AL tak juah dari titik hilang kontak pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang.

"Ditemukan 500 ratus meter dari titik koordinat (Lion Air) yang hilang kontak," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi di atas Kapal Baruna Jaya, Kamis (1/11/2018).

Dari dua black box pesawat Lion Air, yang telah ditemukan baru satu bagian.

"Black box ada dua, FDR (flight data recorder) sama CVR (cockpit voice recorder), satu merekam pembicaraan, satu merekam perjalanan dari pesawat. Satu sudah ditemukan sehingga diharapkan satu lagi ditemukan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Kotak hitam kemudian diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Investigator KNKT Ony Soerjo Wibowo mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kotak hitam tersebut bagian dari perekam suara kokpit atau perekam data.

"Kita akan periksa dulu, verifikasi. Masih banyak cara, kami punya caranya, percayakan kepada kami," kaya Ony di kantor KNKT, Kamis (1/11/2018).

Dia menjelaskan, lebih baik bila kedua kotak hitam Lion Air tersebut dapat ditemukan. Namun, bila hanya satu aja, Ony menyebut pihaknya masih memiliki beberapa cara untuk meneliti penyebab kecelakaan pesawat di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat tersebut.

Kendati begitu, Ony enggan menjelaskan secara gamblang berbagai cara yang akan dilakukan KNKT selama proses penelitan. Sesuai peraturan yang ada, dia mengatakan pihaknya diberikan waktu selama satu tahun untuk menyelesaikan laporan.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com