Sukses

Jadi Objek Wisata Dadakan karena Lion Air Jatuh, Tanjung Pakis Penuh Sampah

Pantai Pakisjaya, Karawang, Jawa Barat, menjadi posko tim SAR gabungan dalam mencari korban dan badan pesawat Lion Air JT 610.

Liputan6.com, Jakarta - Pantai Pakisjaya, Karawang, Jawa Barat, menjadi posko tim SAR gabungan dalam mencari korban dan badan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610. Banyak warga yang penasaran dengan proses tersebut. Akibatnya, kini, pantai itu dipenuhi sampah.

Mayoritas sampah yang berserakan terbuat dari plastik, seperti bungkus makanan ringan, botol dan cup minuman ringan.

Selama evakuasi Lion Air JT 610, banyaknya warga yang datang ke lokasi dan membuang sampah sembarangan. Hal itu diperparah karena tidak adanya ketersediaan tempat sampah di area tersebut.

"Banyaknya warga yang datang ditambah pedagang pantai, sampah pantai berserakan di mana-mana," kata salah seorang pengunjung asal Cikarang, Bekasi, Deden, Jumat (2/11/2018).

Seharusnya, lanjut dia, dinas terkait mengerahkan petugas kebersihan atau menyediakan kantong plastik sampah di lokasi tersebut sehingga masyarakat tidak kebingungan membuang sampah.

Hal senada disampaikan, Wahyu (30). Namun, dia juga berharap warga sadar diri dalam menjaga kebersihan pantai ketika ingin melihat dari dekat posko kecelakaan Lion Air di Tanjung Pakis. Inipun berlaku untuk para pedagang di area pantai.

"Ya, ini harus dibersihkan bersama jadi masyarakat yang datang maupun pedagang tidak membuang sampah sembarangan," ujar Wahyu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Temukan Korban dan Roda

Kepala Badan Search And Rescue (SAR) Nasional Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan, pihaknya telah menemukan roda pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Hasil itu dari strategi yang digunakannya dengan memasang empat mooring achor sehingga kapal tesebut berhenti di atas air tanpa bergerak.

"Setelah berhenti kita turunkan ROV ke dasar laut untuk melihat ternyata di situ cukup banyak serpihan dan ada beberapa korban kita lihat. Sebarannya cukup luas, kita melihat hal yang paling besar itu ada roda pesawat landing geer dengan dua ban," kata Syaugi di Jakarta International Container Terminal II, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018).

Kemudian, lanjut Syaugi, tim juga menemukan pinggiran bodi pesawat Lion Air yang cukup besar. Sore tadi pun pihaknya menurunkan Remoted Operated Underwater Vehicle (ROV) sampai pukul 16.30 WIB karena melihat puing puing pesawat yang signifikan. Tim penyelam juga diterjunkan di empat sektor.

"Tadi cukup banyak penyelam dari Basarnas, TNI, Polri ada peselam dari masyarakat kemudian dari Bakamla, jadi kita bersatu adu dengan membagi empat sektor," ucap Syaugi.