Liputan6.com, Jakarta - Proses identifikasi korban pesawat Lion Air yang jatuh di Pantai Tanjung, Karawang, Jawa Barat terus berlanjut seiring dengan operasi pencarian.
Untuk membantu proses identifikasi khususnya identifkasi para kru pesawat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengutus dua dokter gigi ke RS Polri Kramatjati tempat tim DVI bekerja melakukan proses identifikasi.
"Jadi untuk percepatan identifikasi korban JT 610, tim kesehatan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara membantu penanganan identifikasi korban di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Kami mengirim dua dokter gigi," kata Plt Dirjen Perhubungan Udara Pramintohadi di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).
Advertisement
Balai Kesehatan Penerbangan yang berada di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub memiliki data primer atau data lengkap para kru pesawat mulai dari pilot, kopilot, teknisi dan pramugari. Data ini diharapkan dapat mempermudah proses identifikasi.
Pesawat Lion Air yang terbang dari Jakarta menuju Pangkalpinang tersebut membawa 189 orang termasuk penumpang dan kru.
"Balai Kesehatan Penerbangan ini memiliki data primer pusat data pemeriksaan gigi, pilot, kopilot dan kru JT 610, sehingga dapat membantu permudah proses identifikasi jenazah," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
869 Personel
Tim gabungan Search and Rescue (SAR) Nasional masih fokus mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT 610 yang menjadi bagian dari black box atau kotak hitam pesawat itu di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Deputi Bidang Bina Tenaga, Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Agus Sukarno mengatakan, para penyelam terjun ke titik di mana sinyal ping locater CVR terdeteksi.
"Kemarin kan ping locater sudah bunyi. Sekarang area yang terdeteksi ada ping locaternya sudah diselami," kata Agus di Posko Taktis Jakarta International Container Terminal II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018).
Menurut dia, perkembangan belum signifikan seperti kemarin hingga siang ini. Kemarin, tim SAR gabungan berhasil menemukan Flight Data Recorder (FDR) bagian black box Lion Air.
"Upadate masih sama kok kaya kemarin, jadi belum ada perubahan yang signifikan," ucap Agus.
Dari data yang dikutip di Posko JICT, hari ini, tim SAR menurunkan 869 personel gabungan dan 119 penyelam yang terdiri dari 456 anggota TNI AL, 201 anggota Basarnas, 58 anggota Polri, 40 anggota TNI AD, dan 15 anggota TNI AU untuk mencari korban dan CVR Lion Air.
Selain itu ada 30 anggota KPLP, 18 orang dari Bea Cukai, 30 orang dari PMI, 10 orang dari Bakamla, 6 orang dari POSSI Semarang, dan 5 orang dari Indonesia Diver.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com
Advertisement