Sukses

Jenazah Candra Kirana Korban Lion Air Tiba di Palembang

Sementara ini jenazah istri Candra yang juga merupakan korban Lion Air masih diidentifikasi.

Liputan6.com, Palembang - Jenazah korban penumpang Lion Air yang jatuh di Tanjung Karawang, asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) atas nama Candra Kirana (29) tiba di Palembang, Sabtu (3/11/2018).

Peti jenazah tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II menggunakan pesawat Batik Air sekitar pukul 07.20 WIB melalui terminal cargo yang turut dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan perwakilan manajemen Lion Air dan Angkasa Pura II.

Kakak kandung korban, Bayu, yang ikut mengiringi jenazah dari Jakarta mengatakan, rencananya jenazah Candra Kirana akan langsung dimakamkan pada hari ini di Desa Bhayangkara Kabupaten Pali atau sesuai permintaan keluarga.

"Mungkin hari ini langsung dimakamkan," ujar Bayu seperti dilansir Antara.

Bayu menceritakan, ia dan saudaranya itu sebenarnya sedang berlibur dari Bali. Namun, karena istri Bayu mengalami pendarahan maka terpaksa kembali ke Palembang lebih dulu. Sementara si adik beserta istrinya Cici Ariska (28) transit di Jakarta.

Ia menjelaskan, Candra Kirana dan Cici Ariska seharusnya berangkat dari Jakarta pada 28 Oktober usai berbulan madu di Bali, namun ternyata sang adik berangkat dari Jakarta menuju Pangkalpinang pada 29 Oktober atau hari kejadian nahas pesawat Lion Air JT 610.

"Sementara ini jenazah istri masih diidentifikasi," ujar Bayu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tujuh Warga Sumsel

Candra Kirana merupakan satu dari tujuh warga Sumsel termasuk dalam manifes Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Kabupaten Karawang Jawa Barat. Jenazahnya tiba pertama di Palembang. 

Tujuh penumpang Lion Air JT 610 asal Sumsel yakni Kabupaten Pali (Candra Kirana, Cici Ariska, Dadang, Asep), asal Kota Lubuklinggau (Rian Ariandi dan Rapi Andrian), dan asal Kota Palembang (Rezki Amalia).

Sebelumnya, pesawat tipe B737-8 Max dengan nomor penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat berpenumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.

Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar.