Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramatjati, Jakarta kembali mengidentifikasi tiga korban pesawat Lion Air yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat. Tim medis menggunakan metode primer melalui sidik jari dan rekam medis.
Kepala Bidang DVI Mabes Polri Kombes Lisda Cancer menyampaikan, korban pertama atas nama Endang Sri Bagusnita. Penumpang tersebut berjenis kelamin wanita dengan usia 20 tahun.
"Alamat Kedaung, Tangerang, Banten. Teridentifikasi melalui sidik jari dan medis," tutur Lisda di RS Bhayangkara Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (3/11/2018).
Advertisement
Korban kedua atas nama Wahyu Susilo. Penumpang Lion Air penerbangan Jakarta-Pangkalpinang yang teridentifikasi tersebut berusia 31 tahun. Dia merupakan warga Trucuk, Klaten, Jawa Tengah.
"Teridentifikasi mlalui sidik jari, medis, dan properti," jelas dia.
Ketiga atas nama Fauzan Azima berusia 25 tahun. Penumpang Lion Air berjenis kelamin laki-laki itu, beralamat di Balai Mansiro, Sumatera Barat.
"Teridentifikasi melalui sidik jari dan medis," Lisda menandaskan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
4 Korban Sebelumnya
Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi 3 korban lain dari musibah pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610, Jumat (2/11/2018).Â
"Korban adalah Candra Kirana berjenis kelamin laki-laki usia 29 tahun, Munni jenis kelamin perempuan usia 41 tahun, dan Hizkia Jorry Saroinsong berjenis kelamin laki-laki berusia 23 tahun," Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Pol Musyafak menjelaskan di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (2/11/2018).
Kemudian, korban Munni (41) diidentifikasi melalui perbandingan data antemortem dan postmortem berupa gambar tato di belakang punggung bagian kanan. Munni adalah warga Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Korban lainnya adalah Hizkia Jorry Saroinsong (23) berjenis kelamin laki-laki yang berhasil diketahui identitasnya dari hasil pencocokkan sidik jari yang dilakukan oleh INAFIS. Hizkia adalah warga Senen, Jakarta Pusat.
Korban selanjutnya adalah Jannatun Cintia Dewi. Dia merupakan staff Analis Kegiatan Usaha Hilir Migas, Ditjen Migas Kementerian ESDM.
Advertisement