Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news, Syachrul Anto merupakan penyelam Basarnas yang meninggal dunia saat mengevakuasi pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Korban meninggal dunia akibat alami dekompresi.Â
Dekompresi, masalah medis yang timbul saat tubuh mengalami perubahan tekanan, baik di dalam air atau udara yang terlalu cepat.
"Diduga dekompresi karena tekanan, bekerja tidak tahu waktu, harusnya naiknya pelan-pelan, lima meter berhenti dulu, sampai muncul (ke permukaan), dia mungkin langsung," kata Dansatgas SAR, Kolonel Laut (P) Isswarto saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (3/11/2018).
Advertisement
Kepergian Syachrul sontak membawa duka mendalam bagi rekan-rekan korban. Ucapan doa terus mengalir tak terkecuali dari para kerabat agar pria 48 tahun itu mendapat tempat terbaik di surga.
Lantas, siapa sosok Syachrul Anto? Dia tergabung dalam Indonesia Diver Rescue Basarnas. Selain Lion Air, sejumlah misi kemanusiaan telah banyak dilakoninya semasa hidup. Salah satunya mencari korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata pada 2015 lalu.
Pria yang akrab disapa Anto ini juga diketahui baru pulang dari Palu untuk membantu para korban dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Sabtu, 3 Oktober 2018:
1. Selamat Jalan Syachrul Anto, Pahlawan yang Gugur Saat Evakuasi Lion Air
Allah lebih cinta padamu Sayangku, pahlawanku,imamku....
Tunggu aku di jannahNya Insya Allah....terimakasih kasih sayang, bimbingan dan didikanmu. Insya Allah kami teruskan dedikasimu dalam kemanusiaan
Laa haula wala kuwwata Illa Billah ...Innalilahi wainailaihi rojiun...Mohon dibukakan pintu maaf segala kesalahan almarhum.
Ucapan duka yang mendalam itu muncul dalam akun facebook Syachrul Anto. Seorang penyelam yang meninggal dunia dalam misi kemanusiaan, mengevakuasi Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Â
Advertisement
2. Penyebab Meninggalnya Penyelam Basarnas Saat Cari Korban Lion Air di Karawang
Seorang penyelam yang tergabung dalam tim Basarnas pencarian korban Lion Air PK-LQP di laut Karawang, Jawa Barat, dilaporkan meninggal saat bertugas, Jumat 2 November kemarin.
Dari informasi yang diperoleh, korban diketahui bernama Syachrul Anto, merupakan anggota Indonesia diver rescue.
"Diduga dekompresi karena tekanan, bekerja tidak tahu waktu, harusnya naiknya pelan-pelan, lima meter berhenti dulu, sampai muncul (ke permukaan), dia mungkin langsung," kata Isswarto saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (3/11/2018).
Â
3. HEADLINE: Masalah Teknis di Malam Sebelum Kecelakaan Lion Air, Pertanda?
Minggu malam, 28 Oktober 2018, gelagat mencurigakan ditunjukkan Boeing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi PK-LQP yang dioperasikan Lion Air.Â
Pertama, pesawat itu terbang molor dari jadwal. Seharusnya take off dari Denpasar pukul 19.30 Wita, baru lepas landas hampir tiga jam kemudian. Tak ayal, pendaratan di Bandara Soekarno-Hatta pun terlambat. Lion Air JT 043 baru tiba pada pukul 22.56 WIB.
Namun, itu bukan delay terparah. Data Flightradar24 menunjukkan, PK-LQP pernah mengalami keterlambatan lebih lama saat digunakan dalam penerbangan JT776, rute Denpasar-Manado pada 27 Oktober 2018.
Â
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Advertisement