Sukses

Basarnas Sebut Banyak Korban Lion Air di Dasar Laut Belum Terevakuasi

Total secara keseluruhan kantong jenazah yakni sebanyak 138. Jumlah itu hasil pencarian tim SAR gabungan selama seminggu.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menyebut, tim SAR gabungan telah membawa 33 kantung jenazah dari perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. 33 kantung tersebut berisi serpihan bodi Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang.

"Hari ini kami bisa mengevakuasi sebanyak 33 kantung jenazah. Jadi 33 kantung jenazah itu semuanya berisi body part, nanti diterima DVI dan akan dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramatjati," kata Wiryanto di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018).

Total keseluruhan kantong jenazah yang ditemukan tim SAR dalam pencarian korban Lion Air selama seminggu adalah sebanyak 138.

"Hasil yang didapatkan hingga hari ini adalah 138 kantong jenazah yang sudah ada, kemudian dari roda pesawat bagian depan, atau pun serpihan dari pesawat atau kulitnya pesawat," ujarnya.

Ia pun menyebut, masih banyaknya korban Lion Air yang berada di dasar perairan Tanjung Karawang, yang masih belum terevakuasi oleh para tim penyelam.

"Kemudian tadi kami juga mengerahkan ROV sebelum para penyelam turun sejauh radius 250 meter dan terlihat masih banyak korban yang harus dievakuasi," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Fokus Cari Korban

Wiryanto pun menegaskan, pihaknya tetap akan memfokuskan untuk mencari para korban jatuhnya Lion Air. Setelah itu akan mencari black box yang belum ketemu yakni Chat Voice Recorder (CVR).

"Untuk besok kami akan memfokuskan pencarian di area radius 250 meter tersebut, kami konsentrasi pencarian korban baru setelah itu konsentrasi pencarian CVR," tegasnya.

"Termasuk juga saya tambahkan yang di pos Tanjung Pakis, pencarian di pos tanjung pakis kemarin jaraknya 5 kilometer, hari ini 10 kilometer, dan besok mencapai 15 kilometer. Kami kerahkan seluruh tim SAR gabungan yang ada di Tanjung Pakis," sambungnya.

 

Reporter: Nur Habibie

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: