Sukses

Suasana Haru Iringi Pemakaman Jaksa Dodi Junaedi Korban Lion Air Jatuh

Jenazah Dodi Junaedi, salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dimakamkan di Pemakaman Wakaf Seroja, Bintaro, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah Dodi Junaedi, salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, dimakamkan di Pemakaman Wakaf Seroja, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (5/11/2018). Suasana haru mengiringi pemakaman jaksa muda yang terakhir menjabat sebagai Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Pangkalpinang itu.

Setelah sempat disemayamkan di Kejaksaan Agung, jenazah korban kecelakaan Lion Air kemudian dibawa ke Masjid Al Tajriyah di dekat rumahnya. Sang istri, Sefti Drusbianti, bersama tiga anaknya tampak tegar saat mengiringi jenazah suaminya menuju masjid.

Pemandangan serupa juga terlihat saat jenazah dibawa ke pemakaman. Namun, ibu tiga anak itu tetap tak mampu menyembunyikan kesedihannya, meski berusaha tegar.

Almarhum Dodi diketahui meninggalkan seorang istri dan tiga anaknya yang kini duduk di bangku kelas 1 SMP, 6 SD, dan 2 SD. Mereka semua ikut menyaksikan sang ayah dimasukkan ke liang lahad.

Tak ada suara tangis dari istri maupun ketiga anaknya saat Dodi mendapatkan penghormatan terakhir. Isak tangis baru terdengar lirih saat peti berisi jasad jaksa muda itu diturunkan ke liang lahad.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Memeluk Nisan

Istri dan ketiga anaknya yang semula terlihat tegar tak mampu membendung air mata kala jenazah mulai diuruk tanah. Sang istri langsung memeluk nisan kayu penanda kuburan suaminya sambil menitikkan air mata tak kuasa menahan tangis.

Terlihat beberapa kerabat menepuk pundaknya berusaha menenangkan. Beberapa teman sekolah anak Dodi juga ikut menghadiri pemakaman. Mereka bergantian salaman dan memeluk anak almarhum.

Dodi Junaedi merupakan salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober lalu. Jenazah Dodi berhasil diidentifikasi tim DVI di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, bersama beberapa korban lainnya, Minggu, 4 November 2018.