Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono menyatakan, sinyal dari subinstrumen kotak hitam yang belum ditemukan, yakni cockpit voice recorder (CVR) pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 610 mati sejak dua hari lalu.
CVR ini merekam semua pembicaraan dari kokpit pesawat terbang, apakah kepada petugas menara kendali penerbangan, atau sesama pilot, atau orang lain yang sedang ada di kokpit dan berbicara melalui head set.
Baca Juga
"Ya sekarang pun kami sudah tidak mendengar sinyalnya. Jadi dengan metode apapun akan mencari CVR itu,” katanya, Senin (5/11/2018).
Advertisement
Ia menambahkan, "Sinyal itu hilang sejak dua hari yang lalu."
Soerjanto mengatakan, seharusnya sinyal CVR Lion Air bisa bertahan hingga 30 hari dan dia mengaku tidak mengetahui penyebab sinyal tersebut mati.
"Saya tidak tahu. Saya tanya ke pabriknya ini tidak pernah terjadi," katanya dikutip dari Antara.
Terus Cari
Namun, dia bersikeras akan menemukan CVR dengan cara apapun sebagai salah satu kunci investigasi agar mengetahui penyebab kecelakaan penerbangan JT 610.
"Saya enggak mau kalau CVR enggak ditemukan. Saya maunya berusaha, kesulitan itu saya enggak anggap itu. Saya anggapnya tantangan," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement