Sukses

Upacara Penghormatan untuk Polisi Korban Lion Air di RS Polri

Wakapolres Jakarta Utara AKBP Ade Vivid Agustiadi Bachtiar memimpin upacara penghormatan korban Lion Air tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu anggota kepolisian atas nama AKBP Mito menjadi korban dari pesawat Lion Air yang jatuh di Perairan Karawang. Para rekan dari satuan yang sama melakukan upacara penghormatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Wakapolres Jakarta Utara AKBP Ade Vivid Agustiadi Bachtiar memimpin upacara penghormatan korban Lion Air tersebut. Dia merupakan rekan satu angkatan dan batalyon.

"Almarhum ini adalah alumni Akpol Tahun 1998 dengan nama Batalyon Parama Satwika. Di mana kami memiliki tradisi khusus pelepasan rekan kita yang telah mendahului dengan melakukan penghormatan," tutur Ade di RS Bahayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/11/2018).

Menurut Ade, upacara tersebut memang bukan apel resmi. Acara tersebut diselenggarakan dengan tujuan internal dan menjadi bentuk rasa duka cita mendalam.

"Upacara resminya akan dilaksanakan di Kendal, acara pemakaman. Ini hanya sebagai bentuk rasa belasungkawa bahwa sebagai bentuk penghargaan kami alumni Batalyon Parama Satwika kepada almarhum," jelas dia

AKBP Mito merupakan anggota kepolisian Polda Bangka Belitung yang menjabat sebagai Asisten Perencanaan. Jenazah almarhum korban Lion Air itu langsung diberangkatkan ke Kendal, Jawa Tengah melalui Bandara Soekarno Hatta

"Kami juga dari 98 merasa kehilangan karena beliau sosok yang penyabar, kemudian memiliki jiwa penolong yang tinggi bagi teman-temannya. Kemudian hampir semua kenangan di kami tentang almarhum adalah tentang hal yang positif," Ade menandaskan.

2 dari 2 halaman

Tangisan Keluarga Korban

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi hadir di tengah-tengah keluarga korban pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Rencananya bersama rombongan akan melakuan doa bersama di atas kapal laut milik TNI AL.

Ketika Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin mulai berlayar, Syaugi langsung mendatangi satu per satu keluarga korban. Dia bersalaman dan berkenalan dengan pihak keluarga.

Salah seorang keluarga asal Pangkal Pinang menyebut suaminya menjadi salah satu korban pada Senin, 29 Oktober 2018 itu. Sambil menangis, keluarga ini menjabat tangan Syaugi.

Sambil menepuk punggung salah satu keluarga korban, Syaugi meminta keluarga korban Lion Air tak mengkhawatirkan apa pun. Sebab, pihaknya akan terus mengevakuasi korban di Tanjung Karawang.

"Semua penumpang akan diangkat dan RS Polri yang identifikasi si A si B, saya enggak paham. Tugas saya hanya ngambil korban, doakan saya Bu, saya terus berusaha," kata Syaugi di KRI Banjarmasin, Selasa (6/11/2018).

Usai berbincang, beberapa keluarga meminta foto bersama Kepala Basarnas itu. Syaugi juga menyebut saat ini pihaknya telah mengangkat 164 kantong jenazah yang diserahkan ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Itulah penyebab saya perpanjang, setelah ketemu kemarin. Makanya saya mau terus," ucapnya.

Sementara itu, tampak pula beberapa petugas pendamping dari psikolog di sekitar keluarga korban. Mereka sigap mendatangi keluarga yang mulai menangis ketika teringat tragedi pesawat Lion Air JT-610.

 

Saksikan video menarik berikut ini: