Sukses

Datangi Kantor Anies, Keponakan Prabowo Bakal Jadi Wagub DKI?

Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendatangi Balai Kota DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendatangi Balai Kota DKI Jakarta. Namanya, belakangan ini santer disebut-sebut bakal jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Wanita yang karib disapa Sara ini mengaku dirinya tidak mengajukan diri sebagai bakal pengganti Sandiaga Uno.

"Kalau misalkan ada yang memberikan saya amanah dan mandat tentunya itu harus dipertimbangkan dan bagaimanapun juga saya harus siap untuk melayani di lingkup apapun, apakah itu eksekutif atau legislatif. Tapi untuk saat ini saya pribadi bukan yang mengajukan diri," ungkap Sara, Rabu (7/11/2018).

Keponakan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto ini menegaskan kedatangannya ke kantor Anies Baswedan ini tak terkait dengan kekosongan kursi wagub DKI. Ia membahas upaya pemerintah provinsi untuk melawan pedagangan manusia atau human trafficking di ibu kota.

"Kita memang fokus pada human trafficking, perdagangan orang. Jadi kita ke sini membahas untuk mendukung upaya pemprov untuk melawan perdagangan orang di Jakarta," ujar Sara.

Dia mengaku menawarkan kerja sama dengan menjadi operator dan memberikan pemulihan untuk korban perdagangan orang.

"Karena kita memang sudah melatih ibu asuh dan seterusnya yang bisa mengawasi karena sudah ada kejadian di Indonesia di mana ada salah satu korban yang dititipkan di salah satu lembaga negara karena itu dianggap savehouse tapi dianggap tidak ada yang menjaga 24 jam akhirnya dia bunuh diri, menggantung diri tengah malam," ucap Sara.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Masalah Serius

Kasus perdagangan orang menjadi masalah yang sangat serius menurut Sara. Di tambah lagi, Indonesia menjadi negara dengan child abuse material nomor satu di Asia.

"Kita tahu statistiknya 30 persen dari pekerja seks komersil ada di bawah 18 tahun sebenarnya usianya. Itu yang menjadi keprihatinan saya. Bahwa ini sudah mempengaruhi, dan melibatkan anak-anak sebagai korban karena mereka menjadi budak seks," papar Sara.

Pemprov DKI Jakarta juga sudah memiliki satu safe house tahun ini. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) juga telah menangani 90 kasus tahun ini. Padahal Pemprov DKI Jakarta hanya menyiapkan anggaran untuk 25 kasus, sehingga Sara berpendapat anggaran tersebut akan ditambah.

"Karena tadinya anggaran untuk 25 (kasus), sekarang jadi sudah 90 kasus. Saya rasa kita terus bisa meningkatkan itu untuk memastikan bahwa semua korban bisa dilayani," katanya.

 

Reporter: Melissa Octavianti