Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mendapatkan apresiasi dari CEO Australian Transaction Reports and Analysis Center (Austrac), Nicole Rose, atas langkah yang dilakukan Polri dalam menangani aliran dana kelompok teroris.
Pujian tersebut disampaikan dalam acara The 4th Annual Counter-Terrorism Financing Summit 2018 yang diselenggarakan di Royal Orchid Sheraton Hotel, Bangkok, Rabu (7/11/2018).
Baca Juga
"Very comprehensive and good presentation for General Tito," ujar Nicole.
Advertisement
Apresiasi terhadap Polri juga disampaikan perwakilan tuan rumah. Asistant to Secretary General Thailand’s Anti Money Laundering Office (AMLO), Praia Kaoian berterima kasih kepada Kapolri atas paparan yang luar biasa tentang penanganan terorisme.
"Nice and interesting presentation, very complete, thanks for General Tito," ucap Nicole.
Dalam acara itu, Kapolri mendapat kesempatan memaparkan perkembangan terkini tindak pidana terorisme yang terjadi di Indonesia, tren pendanaan terorisme, perubahan modus operandi serta beberapa contoh kasus penanganan aliran dana teroris yang ditangani oleh Indonesia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pentingnya Kerja Sama
Selain itu, Tito memberikan pandangannya tentang peran signifikan dari Financial Intelligence Unit di berbagai negara guna memutus aliran dana dan logistik bagi kelompok teror.
Jenderal bintang empat itu menekankan betapa pentingnya kerja sama antarnegara dalam penanganan dan penanggulangan kejahatan aliran dana kelompok teroris.
Acara CTF Summit tahun ini dilaksanakan berdasarkan keberhasilan penyelenggaraan pertemuan sebelumnya di Sydney, Bali, dan Kuala Lumpur. Tahun ini Thailand’s Anti Money Laundering Office (AMLO) menjadi tuan rumah kerja sama dengan PPATK dan AUSTRAC.
Kegiatan ini diikuti para kepala Financial Intelligence Unit, perwakilan senior pembuat kebijakan, penegak hukum, lembaga kebijakan, dan keamanan nasional.
Acara tersebut diikuti oleh peserta dari industri dan akademisi berbagai negara yang memberikan perhatian lebih terhadap penanggulangan pendanaan terorisme dan kejahatan finansial berisiko tinggi.
Advertisement