Sukses

Akhir Penantian Nenek yang Kehilangan Anak dan Cucunya Saat Lion Air Jatuh

Indariyani adalah ibu dari Resti Amelia (27), ibu mertua dari Daniel Suharja Wijaya (30) dan nenek dari Radhika Widjaya (4) dan Rafezha Widjaya (21 bulan).

Liputan6.com, Jakarta - "Kami mau pulang, sudah ketemu semua. Duka tetap ada, tapi hati sedikit lega," itulah yang diucapkan oleh Idariyani.

Sebab, penantian menunggu kabar keluarga selama tiga hari di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, telah berakhir.

Indariyani adalah ibu dari Resti Amelia (27), ibu mertua dari Daniel Suharja Wijaya (30), serta nenek dari Radhika Widjaya (4) dan Rafezha Widjaya (21 bulan). Mereka turut menjadi penumpang pesawat Lion Air PK-LQP yang mengalami kecelakaan di perairan Tanjung Karawang.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi satu keluarga tersebut. Jenazah Resti Amelia terdentifikasi pada Senin, 5 November 2018. Disusul, suaminya Daniel Suharja Wijaya, pada Selasa, 6 November 2018.

Terakhir, kedua anaknya Radhika Widjaya dan Rafezha Widjaya, 7 November 2018.

Indariyani sedikit lega dibandingkan beberapa hari yang lalu. Sebelumnya, kecemasan selalu menghantui. Ia tidak pernah melewatkan setiap kali hasil rekonsilisiasi korban Lion Air diumumkan oleh Tim DVI.

"Kemarin aku rasa sakitnya, di mana cucuku, anakku, waktu tidak dipanggil-panggil. Saya pernah bilang keluarlah dari dasar laut, keluarlah, kita pulang ke kampung (Bangka), pulang ke kebonlah," ucap dia, Rabu, 7 November 2018.

Rencananya, jenazah kedua cucunya diterbangkan ke Bangka. Keduanya akan dikebumikan di satu area dengan kedua orangtuanya.

"Saya suruh cari tempat yang luas, jadi dijejer ketiganya," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tujuh Jenazah Lainnya

Selain Indariyani, Tim DVI dan pihak Manajemen Lion Air juga menyerahkan tujuh jenazah lainnya ke keluarga. Adapun nama namanya adalah Eling Sutikno (59), Sahabudin (40), AKBP Sekar Maulana (45), dr Rio Nanda Pratama (26). Saat itu, susana yang tadinya sunyi berubah haru.

Banyak dari keluarga korban yang menangis sembari mencium peti jenazah. Tak sedikit juga yang tetap tegar dengan memanjatkan doa di depan peti jenazah.