Sukses

Menhub: Laporan Investigasi Jatuhnya Lion Air Belum Final

Menhub mengatakan, cockpit voice recorder Lion Air PK-LQP masih berusaha dicari.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan budi Karya Sumadi memastikan pencarian kotak hitam Lion Air PK-LQP masih terus diupayakan. Sebelumnya, Basarnas menghentikan proses pencarian bagi korban pesawat nahas itu.

"Saya sudah berkordinasi dengan Basarnas. Mereka tetap melakukan dengan satuan-satuan yang ada di Jakarta. Kita tetap berusaha mencari 'black box' (kotak hitam)," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/11/2018).

Sejauh ini baru flight data recorder Lion Air PK-LQP yang ditemukan tim pencari. Sementara, voice cockpit recorder masih belum ditemukan.

Menurut Budi Karya, instansinya juga sudah membicarakan hal itu dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Dari bahasan kami dengan KNKT, black box memang penting, tapi FDR (flight data recorder) yang sekarang ditemukan sudah banyak menemukan hal-hal yang dibutuhkan," ujarnya kepada wartawan.

KNKT masih mengkaji FDR dan temuan lain yang bisa menjelaskan penyebab jatuhnya Lion PK-LQP. Namun, proses investigasi masih berjalan.

"Mengenai FDR, teknis teman-teman dari kelaikan yang menyampaikan. Laporannya belum final, menurut saya karena audit ini berkaitan dengan pesawatnya, awak pesawatnya dan prosedur yang ada dan hal lain secara penerbangan dari Boeing 737 Max 8. Ini belum final," ungkap Budi Karya seperti dilansir Antara.

 

2 dari 2 halaman

Hentikan pencarian Korban

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya Muhammad Syaugi menyatakan pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang telah dihentikan secara terpusat.

"Operasi secara terpusat ditutup hari ini. Namun, Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta dan Bandung tetap siaga 24 jam," kata Syaugi dalam jumpa pers di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu.

Menurut Kepala Basarnas, KNKT akan terus mencari black box CVR mengingat ada dua black box dalam pesawat tersebut, satu di antaranya merekam data penerbangan adalah FDR dan telah ditemukan pada 1 November lalu.

Saksikan video pilihan di bawah iniÂ