Liputan6.com, Jakarta: Gereja Katedral juga menyimpan museum, sebagai sarana dan prasaraba yang menjembatani keagungan Roh Kudus dan maha karya seni, dalam perjalanan perkembangan Katolik di Indonesia. Pendirian Museum Katedral diprakarsai oleh Pastor Kepala Katedral (1985-1993) Pater Rudolp Kurris. Dan pada 28 April 1991 diresmikan oleh Mgr Julius Darmaatmadja, SJ.
Museum Katedral berada di dalam Gereja Katedral pada lantai mesanin, atau bagian atas dengan denah ruang yang berbentuk U. Untuk sampai ke museum ini, perlu melalui Menara Daud--simbol Bunda Maria melindungi umat dari kegelapan, berada pada sisi yang bersebelahan dengan Keuskupan Agung Jakarta.
Keberadaan Museum Katedral diharapkan dapat membangkitkan naluri rohani dari sebuah perjalanan sejarah perkembangan keimanan, untuk dilestarikan dari generasi ke generasi.
Museum ini dapat dikunjungi setiap Senin, Rabu, Jumat mulai pukul 10.00-12.00 WIB. Berikut benda-benda sejarah di dalam Museum Katedral:
1. Sejarah berdirinya Gereja Katedral yang memiliki nama Santa Perawan Maria diangkat ke Surga
2. Monstran bergaya Barok: Monstran Limburg 1700-an
3. Mitra dan Tongkat Gembala sebagai pemberian kenangan dari Paus Paulus VI saat berkunjung pada Â
   1970
4. Kasula dan piala sebagai pemberian kenangan dari Paus Yohanes Paulus II saat berkunjung pada
   1989
5. Teks doa berbingkai klasik berbahasa latin yang digunakan pada masa pra Konsili Vatikan II
6. Relikwi santo-santo dan santa, dan lain-lain.
7. Karya Romo Reksaatmadja pada 1930-an: ukiran patung Bunda Maria berkonde--cerminan budaya Indonesia sebagai salah satu pemrakarsa kesenian Katolik.(ASW)
Â
Museum Katedral berada di dalam Gereja Katedral pada lantai mesanin, atau bagian atas dengan denah ruang yang berbentuk U. Untuk sampai ke museum ini, perlu melalui Menara Daud--simbol Bunda Maria melindungi umat dari kegelapan, berada pada sisi yang bersebelahan dengan Keuskupan Agung Jakarta.
Keberadaan Museum Katedral diharapkan dapat membangkitkan naluri rohani dari sebuah perjalanan sejarah perkembangan keimanan, untuk dilestarikan dari generasi ke generasi.
Museum ini dapat dikunjungi setiap Senin, Rabu, Jumat mulai pukul 10.00-12.00 WIB. Berikut benda-benda sejarah di dalam Museum Katedral:
1. Sejarah berdirinya Gereja Katedral yang memiliki nama Santa Perawan Maria diangkat ke Surga
2. Monstran bergaya Barok: Monstran Limburg 1700-an
3. Mitra dan Tongkat Gembala sebagai pemberian kenangan dari Paus Paulus VI saat berkunjung pada Â
   1970
4. Kasula dan piala sebagai pemberian kenangan dari Paus Yohanes Paulus II saat berkunjung pada
   1989
5. Teks doa berbingkai klasik berbahasa latin yang digunakan pada masa pra Konsili Vatikan II
6. Relikwi santo-santo dan santa, dan lain-lain.
7. Karya Romo Reksaatmadja pada 1930-an: ukiran patung Bunda Maria berkonde--cerminan budaya Indonesia sebagai salah satu pemrakarsa kesenian Katolik.(ASW)
Â