Sukses

Polisi Temukan Mobil yang Jadi Petunjuk Pembunuhan Keluarga di Bekasi

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan meninggal di kediamannya di Bekasi. Mereka menjadi korban pembunuhan.

Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Bekasi Kota, dan Polsek Pondok Gede menemukan satu unit kendaraan Nissan X 2.0 CTV bernomor polisi B 1075 U0K berwarna silver. Mobil itu merupakan petunjuk atas kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat.

"Kita berhasil menemukan satu buah mobil yang kemarin kita cari, Mobil X-Trail warna silver dengan nopol B 1075. Mobil itu di suatu rumah di daerah Cikarang. Suatu rumah kos-kosan di sana," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (15/11/2018).

"(Ditemukan) Kemarin hari Rabu," sambungnya.

Argo mengatakan, dengan ditemukannya mobil tersebut, tim Labfor Mabes Polri dengan Inafis Polda Metro Jaya, akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Olah TKP ini untuk mengetahui adanya barang-barang berharga dan juga mencari sidik jadi para pelaku.

"Misal apa ada HP yang tertinggal, ada darah di sana, apakah ada barang lain yang ada kaitannya. Makanya kita memerlukan dari labfor. Jadi penelitian secara ilmiah yang kita gunakan, lalu bagaimana polisi kita kembangkan dengan kita mendapatkan mobil tersebut, mudah-mudahan segera kita dapatkan siapa pelakunya," kata Argo.

Satu keluarga ditemukan meninggal di kediamannya Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/07 Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi pada Selasa 13 November 2018. Mereka diduga menjadi korban pembunuhan.

Korban terdiri dari kepala keluarga bernama Gaban Nainggolan (38), sang istri Maya Ambarita (37), dan kedua anaknya Sarah Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).

Sementara itu, polisi memeriksa 12 orang saksi guna mengungkap kasus pembunuhan menimpa satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat. Satu keluarga terdiri dari suami, istri, dan dua anak ditemukan meninggal di rumahnya pada Selasa 13 November 2018.

"Saksi-saksi sudah kita periksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (14/11/2018).

Argo mengatakan, dari 12 saksi kasus pembunuhan tersebut, hanya dua yang dimasukkan ke Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Sisanya, baru sebatas wawancara biasa.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jenazah Dibawa ke Samosir

Empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bojong Nangka 2, RT 002/07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, Rabu 14 November 2018 malam.

Keempat jenazah tersebut, diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta menggunakan dua pesawat Sriwijaya Air SJ 016 dan Batik Air ID 6892.

Kapolsek Beringin AKP Bambang H Tarigan saat dihubungi JawaPos.com mengatakan, pesawat Sriwijaya Air SJ 016 yang mengangkut jenazah korban tiba lebih dahulu sekitar pukul 19.10 WIB. Kemudian diikuti oleh pesawat Batik Air ID 6892 pada pukul 19.30 WIB.

"Pesawat yang pertama mendarat Sriwijaya Air membawa jenazah Diperum Nainggolan dan Maya Boru Ambarita. Selanjutnya pesawat Batik Air membawa jenazah Sarah Boru Nainggolan dan Arya Nainggolan," jelas AKP Bambang, Rabu 14 November malam.

Sementara itu, di terminal kargo Bandara Kualanamu sudah terparkir empat ambulans yang akan membawa jenazah korban pembunuhan menuju Kabupaten Samosir. Dua ambulans dikirim dari Samosir, sedangkan dua lagi ambulans milik RS Bhayangkara Polda Sumut.

"Penjemputan dilakukan oleh Ormas MPW Pemuda Pancasila (PP) Sumut dan pihak keluarga korban," imbuh AKP Bambang.

Sekira pukul 20.00 WIB, dua peti jenazah berwarna coklat keluar dari kargo bandara. Petugas langsung memasukkan peti ke dalam ambulans. Selang setengah jam kemudian, dua peti berwarna putih dibawa keluar dari dalam kargo.

Dua peti terakhir juga ikut dimasukkan ke dalam ambulans dibantu oleh anggota Ormas PP dan personel polisi yang berada di terminal kargo.

Salah seorang sopir ambulans mengatakan, mereka ditugaskan oleh pihak keluarga untuk menjemput keempat jenazah lalu membawanya ke Samosir.

"Permintaan keluarga kalau bisa jenazah sampai pagi di sana. Mungkin sekitar pukul 07.00 WIB," ujar Rafles.

Sekira pukul 20.45 WIB, rombongan ambulans yang mengangkut ke-4 jenazah bergerak meninggalkan Terminal Kargo Bandara Kualanamu menuju rumah duka di Deaa Pangururan, Kabupaten Samosir.