Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan orasi ilmiah dalam rangka sidang terbuka senat HUT-60 Universitas Islam Bandung (Unisba), Bandung, Jawa Barat. Dalam sambutannya JK menjelaskan seharusnya ilmu pengetahuan dapat berguna untuk masyarakat.
JK memberikan contoh terkait fenomena banjir yang masih ada di Jawa Barat khususnya Bandung. Seharunsya kata JK beberapa univesitas seperti ITB yang memiliki program studi ilmu tentang perencanaan wilayah dan kota (planalogi) melakukan riset mengapa Bandung masih mengalami banjir. Tidak hanya itu para ilmuan juga kata JK seharusnya meneliti Sungai Citarum.
"Bagaimana universitas melakukan riset dan ikut serta dalam kemajuan ini. Di sini ada ITB, tetapi tentu kita tahu semua. Ada planologi mereka menjalankan tentang lingkungan tetapi sayanngnya masih banyak banjir," kata JK di Universitas Islam Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/11).
Advertisement
Tetapi kata JK, bukan hanya para ahli saja yang meneliti fenomena tersebut. Perilaku masyarakat, kata JK, juga harus diubah. Oleh karena itu kiai, pemuka masyarakat serta para ilmuan harus bersatu agar tidak ada yang melanggar aturan lingkungan.
"Karena, walaupun Jawa Barat sangat indah sangat cantik dan banyak universitas, tetapi kalau di mana-mana banjir tentu turis juga akan segan datang ke sini. dan itu tanggung jawab kita semua. Tanggung jawab pemerintah pusat, tanggung jawab daerah, universitas dan tanggung jawab masyarakat untuk bagaimana sampah sampah tidak mengaliri sungai kita," papar JK.
Karena itu, kata JK, seharusnya bukan hanya ilmu yang maju tetapi bagaimana mempraktekkan ilmu dalam kemasyarakatan serta dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut kata dia merupakan upaya bersama untuk memajukan negara. Yaitu ilmu pengetahuan, disiplin serta semangat yang tinggi.
"Apa yang memajukan suatu negara? banyak negara maju karena kekayaan sumber daya alam-nya, banyak negara maju karena sejarahnya, banyak negara maju karena ilmu pengetahuannya, tetapi negara yang maju pasti dengan semangat yang tinggi," ungkap JK.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com