Sukses

Identifikasi Korban Lion Air Segera Selesai, Polri Pastikan Tetap Terima Kiriman Jenazah

Identifikasi korban kecelakaan pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang, Jawa Barat, direncanakan berakhir pada Jumat 23 November 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Pol Arthur Tampi mengatakan identifikasi korban kecelakaan pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang, Jawa Barat, direncanakan berakhir pada Jumat 23 November 2018. Saat ini, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah mengidentifikasi 107 korban.

"Nah, besok kita akan mengumumkan bahwa kita sudah selesai melaksanakan proses identifikasi dari semua body part yang dikirimkan ke kita," kata Arthur di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Menurut dia, RS Polri telah menerima 195 kantong jenazah yang berisi 666 bagian tubuh korban. Seluruh bagian tubuh korban kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 itu.

"Sudah selesai pemeriksaan semua. Itu dari 195 kantong. Kan kita sudah pernah menyampaikan, itu 666 body part yang kita identifikasi," ujar Arthur.

Dia mengatakan, meski identifikasi 195 kantong jenazah dinyatakan selesai, RS Polri tetap akan menerima dan mengidentifikasi korban Lion Air yang terlambat ditemukan.

"Kami sampaikan bahwa manakala ada body part lagi yang ditemukan, yang kemungkinan ada kaitan dengan kasus JT 610 ini, tetap sebagai pelaksana fungsi untuk proses identifikasi tetap kita laksanakan. Tetapi yang ada, sudah semua kita laksanakan prosesnya," kata Arthur.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Persilakan Keluarga Menunggu di RS

Arthur juga tidak akan mengahalangi jika ada korban yang ingin menunggu identifikasi jenazah di RS Polri. Pihaknya memaklumi masih ada keluarga korban yang sangat berharap anggota keluarganya teridentifikasi.

"Setiap hari masih tetap, masih ada yang datang. Keluarga masih ada yang datang. semua keluarga yang belum teridentifikasi kan tentunya harapannya sama, anggota keluarganya dapat diidentifikasi," ucap Arthur.

 

Reporter: Sania Mashabi