Sukses

Indonesia Tak Termasuk Pengguna Narkoba Terbesar

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (Kabag Humas BNN) Sumirat Dwiyanto menjelaskan bahwa saat ini Indonesia tidak berada pada peringkat terbesar negara yang penduduknya sebagi pengguna Narkoba.

Liputan6.com, Jakarta: Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (Kabag Humas BNN) Sumirat Dwiyanto menjelaskan bahwa saat ini Indonesia tidak berada pada peringkat terbesar negara yang penduduknya sebagi pengguna Narkoba. Dalam buku PBB yang menjadi pedomannya, nama Indonesia tidak tertera di dalamnya dalam pengonsumsi narkoba terbesar di dunia.

"Indonesia kalau di tingkat dunia itu posisinya ada di bawah, rankingnya saya tidak tahu persis. Tapi ada di bawah, karena di buku UN itu tidak ada tertulis Indonesia menjadi tingkat penyalahangunaan terbesar narkoba itu," ungkap Sumirat usai melakukan pemusnahan ribuan gram shabu di Kantor BNN, Jakarta, Rabu (4/1).

Namun, Sumirat mengatakan, pihaknya tetap selalu waspada untuk menangkal terjadinya penyebaran barang haram tersebut di seluruh kawasan Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan terbesar dan penduduk terbesar pula di Asia Tenggara.

"Jadi kita tetap waspada karena kita negara besar dan penduduknya juga besar. Jadi kalau dibandingkan dari wilayah yang besar dan penduduk yang besar itu seperti Iran dari 80 juta penduduknya, 5 juta pemakainya. Kalau di Indonesia, 250 juta penduduknya sekitar 3,8 juta pemakainya," jelasnya.

Sumirat menceritakan, berdasarkan pengalaman dunia dari tahun-tahun sebelumnya, yang diutamakan dalam mengeliminasi narkoba tersebut, yakni melalui program pemberantasan. Contohnya adalah Amerika Serikat yang melakukan pemberantasan secara gencar dengan anggaran tak terhingga.

"Tapi buktinya pemberantasan itu tidak bisa memecahkan masalah karena kalau pasarnya masih ada mereka masih bisa memasok. Oleh karena itu, kita lakukanlah ketiga kegiatan itu yaitu pemberantasan, penyuluhan dan rehabilitasi untuk bisa menangkal dan memutus jaringan narkoba tersebut," pungkasnya. (MEL)

    Video Terkini