Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta berencana membangun 1.333 drainase vertikal atau sumur resapan. Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Ricki Marjohan mengatakan sumur resapan untuk mengurangi genangan air.
"Ke depannya kami rencanakan 1.333 sumur resapan atau drainase vertikal. Itu 1.300 itu untuk sumur dangkal, yaitu untuk menghilangkan genangan dan konservasi air," kata Ricki saat dihubungi, Kamis (22/11/2018).
Baca Juga
Upaya lain, Pemprov DKI Jakarta juga akan membangun sumur resapan sedang untuk menanggulangi penurunan permukaan tanah di Jakarta.
Advertisement
"Nanti memasukkan air ke dalam gorong-gorong untuk mencegah penurunan muka tanah," tambahnya. Pembangunan sumur resapan, lanjut Ricki, akan dimulai pada akhir Januari 2019.
"Kita akan bangun kemungkinan di seluruh Jakarta, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Karena Jakarta Utara itu muka air tanah sudah tinggi, jadi kita gali setengah meter sudah air," ujar Ricki.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tanggapan Anies
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau menanggapi pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut air laut akan sampai ke Bundaran HI pada tahun 2025.
Anies memastikan pihaknya telah menyiapkan antisipasi ancaman banjir Jakarta.
"Saya enggak komentar soal ramalan, saya menyiapkan tentang program yang memang sudah direncanakan pemerintah. Itu tugas saya," kata Anies Baswedan di Jakarta Pusat, Rabu 21 November 2018.
Salah satu antisipasi yang dimaksud Anies Baswedan adalah bersama pemerintah pusat membangun National Capital Integrated Coastal Development (NCID) atau tanggul laut raksasa.
"Mengapa di sana dibangun program NCICD dengan pemerintah pusat? Untuk tanggul yang berada di pantai, dan itu akan kami teruskan, kami akan tuntaskan. Harapannya untuk menjaga, mengamankan," ujar dia.
Solusi lain adalah melarang penyedotan air yang menyebabkan turunnya permukaan tanah dan membangun drainase vertikal secara masif.
"Harapannya saat musim penghujan kita membantu mengisi tanah-tanah kita dengan air yang cukup," kata Anies Baswedan.
Advertisement