Sukses

Pelantikan KSAD Jenderal Andika Momentum Konsolidasi Pengamanan Pemilu

Selama ini, masih kata Charles, KSAD hanya dijabat 1-2 tahun. sehingga kesempatan menghasilkan kerja yang berdampak jangka panjang semakin terbatas.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi Pertahanan DPR, Charles Honoris, mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang melantik Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) baru, Jenderal Andika Perkasa. Posisi KSAD sebelumnya dijabat Jenderal Mulyono.

Menurut politikus PDIP ini, pelantikan KSAD digelar sebelum Jenderal Mulyono pensiun Januari 2019 merupakan momentum tepat.

"Hal ini agar TNI AD di bawah kepemimpinan baru punya cukup waktu melakukan konsolidasi untuk melaksanakan tugas-tugas pengamanan pada Pemilu Serentak April 2019," kata Charles dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Kamis (22/11/2018).

Menurut Charles, Andika yang kini 53 tahun dan masih terpaut jauh dengan masa pensiun di usia 58, diharapkan dapat mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dalam rangka melanjutkan agenda reformasi TNI.

Selama ini, masih kata Charles, KSAD hanya dijabat 1-2 tahun. sehingga kesempatan menghasilkan kerja yang berdampak jangka panjang semakin terbatas.

"Jadi ketimbang berspekulasi macam-macam, lebih baik kita sama-sama tunggu dan awasi bersama kerja-kerja TNI AD di bawah kepemimpinan Jenderal Andika," ujar Charles.

2 dari 2 halaman

Kebetulan

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan keputusan Presiden Joko Widodo yang melantik Letnan Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sudah tepat. Tak ada intervensi atau titipan dari pihak manapun atas pilihan tersebut.

Moeldoko menyebut hanya sebuah kebetulan jika Andika Perkasa adalah menantu dari mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Jenderal (Purn) A.M Hendropriyono. Meski demikian, hal itu tak memengaruhi pemilihan nama KSAD yang baru.

"Presiden tak bisa diintervensi oleh apapun. Soal menantu Pak Hendropriyono Itu hanya kebetulan, bukan berarti bisa memengaruhi keputusan," kata Moeldoko usai menjadi pembicara di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Kamis (22/11/2018).

Mantan Panglima TNI ini menambahkan, keputusan presiden untuk mengangkat Andika Perkasa sebagai KSAD murni berdasarkan rekam jejaknya yang sangat memadai. Andika pernah beberapa kali memegang tongkat komando mulai dari Danrem hingga Pangkostrad.

"Jadi semua itu karena rekam jejak yang sangat jelas, semua bisa melihat itu. Pilihan presiden sudah sangat tepat," ucap Moeldoko.

Jenderal Andika Perkasa menolak berkomentar terkait kabar yang menyebut ada peran mertuanya, mantan Ketua Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono di balik pengangkatannya sebagai KSAD.

"Ya itu tadi monggo mau ngomong apa juga, saya kondisinya begini, keadaan saya begini, dan dari dulu juga begini, enggak ada yang saya komentari lagi, terserah," kata Andika usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018).

Andika Perkasa juga menepis terkait isu bahwa dirinya mendekati beberapa partai politik untuk memuluskan kariernya. "Enggak lah, enggak kalau itu. Kan saya juga enggak pernah kemana-mana," ungkap Andika.

Dia pun tidak mau mempersoalkan terkait komentar negatif terkait kariernya yang dianggap terlalu cepat melesat. Berbeda dengan prajurti tinggi lainnya, yang membutuhklan waktu cukup lama untuk naik ke tingkatan yang lebih tinggi.

"Ini kan beliau (Presiden Jokowi) yang memutuskan. Saya tidak tahu apa yang ada di dalam penilaian beliau. Yang penting dari dulu ya gini-gini aja," ungkap Andika.