Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Ibu Kota, Kamis (22/11/2018) sore tadi membuat sejumlah wilayah tergenang. Kemacetan parah pun tak terhindarkan.Â
Selain kemacetan, derasnya hujan yang turun juga menyebabkan beberapa pohon yang akarnya menancap kuat ke dalam tanah ikut tumbang. Salah satunya di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dan di Jalan Sutan Syahrir.
Baca Juga
"Pohon roboh depan Bawaslu (seberang Sarinah Thamrin)," seperti dikutip dari laman Twitter @inadiaga yang kemudian di-retweeet oleh @TMCPoldaMetro, Kamis (22/11/2018).
Advertisement
Cuitan seorang netizen lewat akun @driveronlineFPL soal pohon tumbang juga meramaikan Twitter TMC Polda Metro Jaya. Pohon tumbang terjadi di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat hingga menghalangi kendaraan yang jalan.
Namun, ada fenomena lain yang sempat digambarkan para warganet saat angin kencang, petir dan hujan deras melanda Ibu Kota. Butiran-butiran es turun seiring Jakarta diguyur hujan. Seorang dari mereka bahkan menggambarkan hujan es yang turun besarnya seperti batu kerikil.
Berikut ini sejumlah fakta menarik saat Jakarta diterjang hujan serta angin kencang:Â
1. Hujan Es Sebesar Kerikil?
Terpaan badai berupa angin kencang dan hujan deras yang melanda Jakarta sore tadi ternyata tak hanya berupa tetesan air. Bulir-bulir es ikut jatuh menghujam bumi meski berdurasi singkat.
Hujan es terjadi di sebagian wilayah Ibu Kota. Salah satunya terjadi di kawasan Thamrin City, Jakarta Pusat. Selain kawasan ini, hujan es juga diperkirakan terjadi di Tanah Abang.
Besaran es yang jatuh pun terbilang cukup besar. Dilihat dari bentuknya, ukurannya seperti batu kerikil. Warga pun berteduh di pelataran sebuah toko agar terhindar dari hujan es.
Â
Advertisement
2. Biasa Terjadi Saat Pancaroba
Sementara itu, fenomena hujan es yang terjadi pada pukul 15.10 WIB tadi menurut BMKG merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi.
Melalui keterangan tertulisnya, Humas BMKG menyampaikan, kejadian hujan lebat atau es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Â
3. Cuaca Panas dan Gerah
BMKG juga menjelaskan beberapa indikasi bila sebuah kota dilanda hujan es. Pertama, satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
Kedua, udara panas diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi. Pada saat itu tingkat kelembaban udara berada di lapisan 700 mb atau lebih dari 60 persen.
Ketiga, kemunculan awan columbus atau awan putih berlapis–lapis. Tahap berikutnya awan kemudian berubah menjadi hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Â
Advertisement