Sukses

Perajin Kue Imlek Kebanjiran Pesanan

Jelang Imlek, sejumlah perajin kue di Garut mulai sibuk memproduksi kue. Pesanan kue telah jauh-jauh hari dipesan dan dikirim ke sejumlah daerah.

Liputan6.com, Garut: Momentum perayaan Tahun Baru Cina, membawa berkah tersendiri bagi para produsen kue Imlek. Seperti yang dialami keluarga Liauw Teng Liong--yang sudah menekuni bisnis kue Imlek sejak 50 tahun lalu. Setahun sekali menjelang Imlek, keluarga Liong untuk sementara mengalihkan produksi kue cakue yang biasa mereka buat ke kue keranjang.

Sejak sebulan lalu, keluarga Liong sudah sibuk berproduksi karena banyaknya pesanan. Tak hanya dari dalam Kabupeten Garut, Jawa Barat, pesanan juga datang dari luar Garut. Misalnya Bandung, Jakarta, dan kota lainnya. Kue keranjang atau kue Imlek merupakan makanan khas yang selalu dihadirkan di perayaan tersebut.

Dalam sebulan terakhir, keluarga Liong telah menghabiskan bahan baku beras ketan hingga dua ton. Keluarga ini sengaja memilih tidak membeli bahan baku pembuat kue dari pasar, melainkan mengolah sendiri tepung ketan sebagai bahan baku kue Imlek. Ini dilakukan untuk menjamin kualitas kue.

Ramainya pesanan kue Imlek juga dialami Arif, produsen lainnya. Selain menjual kue untuk warga Garut, Arif juga menjual kue yang dihargai Rp 42 ribu ke Bandung.

Kue Imlek mulai digunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur, enam hari menjelang menjelang Tahun Baru. Dan puncaknya pada malam Imlek. Bentuk kue yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek terus bersatu, rukun, dan bulat tekadnya untuk menghadapi tahun mendatang.(ASW/YUS)