Sukses

Polisi Cari Saksi Kunci Sebelum Mayat Iin Puspita Ditemukan Tewas Dalam Lemari

Saat ini, polisi sudah kantongi dua orang sebagai saksi

Liputan6.com, Jakarta - Polisi tengah mencari saksi yang diduga mengetahui secara jelas permasalahan pembagian uang tip yang berujung pada pembunuhan Ciktuti Iin Puspita (22) di kosnya di Mampang, Jakarta Selatan. Saat ini, polisi sudah kantongi dua orang sebagai saksi. Salah satunya diduga sebagai saksi kunci.

"Sekarang kita lagi cari. Sekarang kita sudah mengantongi dua nama untuk kita panggil, yang keluar pada saat malam minggu itu. Kita panggil untuk mengecek kebenaran kegiatan yang dilakukan oleh mereka, sehari sebelumnya yakni malam minggu," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar, di Polda Metro Jaya, Sabtu (24/11/2018).

Menurut mantan Wadir Lalu Lintas Polda Metro Jaya ini, saksi kunci tersebut mengetahui kronologi peristiwa saat di tempat hiburan malam.

"(Saksi kunci) Iya ikut. Hanya pada saat kejadian (pembunuhan) dia (saksi kunci) tidak ikut. Cuma sehari, sebelumnya dia ikut di situ (tempat hiburan malam)," ujar Indra Jafar.

Selain itu, polisi akan memeriksa saksi yang merupakan driver dari salah satu transportasi umum untuk mengetahui arah perjalanan korban dengan para tersangka sebelum pembunuhan.

"Nah, ketiika kita mencoba memperluas penyelidikan ternyata mereka berdua antara korban dengan pelaku NR sempat keluar juga hari Jumat. Ini sedang kita dalami, kita juga coba memeriksa beberapa saksi dari aplikator untuk mengecek perjalanan arah mereka ke mana," ucap Indra Jafar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Fakta Baru

Jakarta Selatan menemukan fakta baru dalam kasus pembunuhan pekerja karaoke di kos-kosan Mampang, Jakarta Selatan. Fakta tersebut didapat berdasarkan pengakuan tersangka Yustian (24) dan NR (17).

"Ada beberapa fakta-fakta baru yang memang kita dapatkan setelah kita melakukan pemeriksaan," ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (23/11/2018).

Dia mengatakan, pada malam kejadian, sekitar pukul 20.00 WIB, para pelaku mendatangi korban dan sempat menendang pintu. Kemudian terjadilah percekcokan diduga berkaitan dengan uang tip.

Menurut Indra, berdasarkan pengakuan para pelaku, korban kerap mengeluarkan kalimat yang membuat pelaku sakit hati.

"Pelaku ini merasa tidak terima, saat itu juga pelaku mencoba melakukan tindakan yang bisa melumpuhkan korban dengan memukul menggunakan palu, kemudian memastikan korban sudah meninggal, pelaku mencoba menjerat lehernya dengan menggunakan tali sweater," kata Indra.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com