Sukses

Soal Dana Kemah, Istri Dahnil Anzar Tantang Penyebar Fitnah Ngopi di Meja Hijau

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar diperiksa polisi terkait dugaan penyimpangan anggaran Kemenpora.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak diperiksa Penyidik Ditkrimsus Polda Metro Jaya, Jumat 23 November 2018. Pemeriksaannya terkait dugaan penyimpangan anggaran kegiatan kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia yang dilaksanakan Kemenpora RI tahun anggaran 2017.

Istri Dahnil, Heni Novitasari geram dengan munculnya sejumlah fitnah usai suaminya diperiksa polisi. Dalam laman Facebook-nya, Heni menegaskan tidak ada uang sepeser pun yang dikorupsi Dahnil selama memimpin Pemuda Muhammadiyah.

"Suami saya sangat menjaga saya istrinya dan anak2nya untuk tidak makan dari uang2 yang diberikan atas nama pemuda Muhammadiyah," tulis Heni, dikutip Liputan6.com, Minggu (25/11/2018).

Ia juga menjelaskan, uang Rp 2 miliar yang diberikan Kemenpora kepada Pemuda Muhammadiyah tidak masuk ke rekening pribadi Dahnil Anzar.

"Dan 2M yang diberikan ke Pemuda Muhammadiyah itu masuk ke rekening Pemuda Muhammadiyah, Ya kerekening Pemuda Muhammadiyah, bukan kerekening Dahnil Anzar, Ahmad Fanani dll. Saya ulang ya masuk Ke Rekening Pemuda Muhammadiyah. Dan dana 2M itu feur digunakan untuk membiayai saat acara tersebut," jelasnya.

Heni pun menantang siapa saja yang menyebarkan fitnah suaminya telah melakukan korupsi dana kemah untuk membuktikannya di pengadilan.

"saya Heni Novitasari menantang siapa pun kalian yang telah membuat status, berkomentar yang menyebar fitnah untuk ngopi romantis di meja hijau silakan kalian tunjukan bukti2nya," ungkap Heni.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Tulisan Lengkap Heni

Terkait pemeriksaan yang belakangan ramai 

Buat beberapa teman saya yang bukan bagian dari pemuda Muhammadiyah, bahkan bukan bagian dr Muhammadiyah jangan karena fanatiknya pada capresmu kemudian kamu sotoy menghina2, memfitnah tanpa kalian bertabayyun dulu. Jangan karena beda pilihan pada PILPRES kalian jadi mudah ikut andil dalam kegiatan fitnah.

September 2017 pak menpora mengundang pemuda Muhammadiyah untuk datang ke kantornya, setiba di sana suami saya sudah melihat ketua GP Anshor. Inti dari pertemuan itu pak Presiden dan Menpora mengajak untuk gabung untuk membuat acara Akbar gabungan antara Pemuda Muhammadiyah dan Gp Anshor yang difasilitasi oleh Menpora acara itu untuk meredam isu2 yang berkembang saat itu, isu pemerintahan Pak Jokowi anti Islam, krimanilasasi agama, PKI dsb. Kemudian atas saran bapak2 pimpinan pusat Muhammadiyah dan kesepakatan anggota pemuda Muhammadiyah untuk menerima tawaran itu.dan ditunjuklah Ahmad Fanani sebagai ketua panitia. Dalam acara itu menpora diberikan dana 2M dan Gp Anshor 3M. Dan 2M yang diberikan ke Pemuda Muhammadiyah itu masuk ke rekening Pemuda Muhammadiyah, Ya kerekening Pemuda Muhammadiyah, bukan kerekening Dahnil Anzar, Ahmad Fanani dll. Saya ulang ya masuk Ke Rekening Pemuda Muhammadiyah. Dan dana 2M itu feur digunakan untuk membiayai saat acara tersebut.

Sekarang tiba2 ini menjadi masalah. Lho aneh harusnya menpora yang muncul dan bertanggung jawab atas dana yang dikeluarkan kenapa Pemuda Muhammadiyah yang disoroti toh kapasitas Pemuda Muhammadiyah saat itu diajak dan Pemuda Muhammadiyah telah membantu pemerintah untuk meredam isu2 itu. Dan yang parahnya lagi media membuat framing negatif seperti kumparan dll membuat judul Dahnil Anzar telah korupsi dll tanpa bertabayyun dulu. Dan yang Projo keasyikan goreng tanpa disadari melakukan fitnah yang mereka tidak tahu kebenarannya. Kasihan...

Kini uang 2M itu dikembalikan oleh Panitia, ya oleh Panitia bukan dikembalikan oleh Dahnil Anzar karena suami saya gak ada urusan dengan uang itu. Kenapa dikembalikan karena ini masalah harga diri Pemuda Muhammadiyah. Terus ada yang bilang lah enak banget yah uang 2M ngendap direkening Dahnil sudah dapat berapa tuh bunganya?, Anda itu kalau ngomong itu berfikir dikit jangan dungu ( pinjam istilah RG), dari awal dana 2m itu gak masuk kerekening suami saya jangan sok tahu dan saat menpora memberikan dana 2M ke pemuda Muhammadiyah uang itu digunakan full untuk kegiatan acara itu dan itu ada bukti2nya kalau mau lihat sini main kekantor pemuda Muhammadiyah.. JADI ketika uang menpora dikembalikan oleh panitia berarti secara otomatis acara kemah Akbar 2017 itu pemuda Muhammadiyah biaya sendiri, sampai sini FAHAM kan??????, Buat Muhammadiyah uang 2M itu kecil tak perlu ngemis2 ...

Kalau suami saya gila jabatan, uang dsb itu sudah dilakukan sejak lama, gak sedikit tawaran dan iming2 yang menggiurkan tapi buat suami saya Integritas tidak bisa dibeli oleh apapun, buat kita, kita gak takut miskin karena Allah yang Mencukupkan, kita gak takut gak dapat jabatan karena jabatan hanya amanah. Dan selama suami saya menjadi ketua umum Pemuda Muhammadiyah suami saya gak cari makan dan mencari keuntungan disitu seperti apa yang kalian tuduhkan. Kalian bisa cek laporan keuangan pemuda Muhammadiyah dana yang masuk dan keluar... Itu murni untuk kegiatan pemuda Muhammadiyah. Suami saya sangat menjaga saya istrinya dan anak2nya untuk tidak makan dari uang2 yang diberikan atas nama pemuda Muhammadiyah. Jadi ingat saat Tanwir di Tangerang di hotel Narita saat dihadiri pak Jokowi posisi hotel dekat dengan rumah saya. Saya datang pas acara Tanwir karena akan ditutup oleh pak Jokowi. Saya inget betul pas saya datang ke hotel itu bersama anak2 saya pas saat peserta Tanwir makan siang. Saat itu suami saya mengajak saya dan anak2 untuk makan diluar hotel Ya makan di warung yang tidak jauh dr hotel, suami tak mengijinkan saya dan anak2 untuk makan di dihotel. Sampai saya inget betul saat kita lagi asyik makan di warung ada bapak2 berkata ini yang punya acara siapa yah keren sampai pak presiden hadir.. kami yang lagi makan senyum2 nahan ketawa. Suami saya mengajarkan saya dan anak2 untuk tidak aji mumpung. Jangan kan kami menginap di hotel itu untuk mkan aja saya dan anak2 dilarang suami.

So... Kalau kalian masih menebar fitnah bahwa suami saya, Dahnil anzar dan kawan2 Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani, Putra batu bara dll dituduh melakukan KORUPSI, saya Heni Novitasari menantang siapa pun kalian yang telah membuat status, berkomentar yang menyebar fitnah untuk ngopi romantis di meja hijau silakan kalian tunjukan bukti2nya.

Saya dan istri dari Pemuda Muhammadiyah Susanna Bahri ( istri dari putra batu bara), ines ( istri dr mas Fanani ) dll, ikhlas suami kami berjuang dakwah menghabiskan waktu penuh di Pemuda Muhammadiyah tanpa gaji dsb tapi jika kalian menebar fitnah atas suami2 kami kami tidak tinggal diam lho.

Tangerang 24 Nopember 2018

Heni Novitasari

3 dari 3 halaman

Penjelasan Dahnil

Terkait kasus dana kemah Kemenpora, Dahnil menjelaskan, pada September 2017 lalu ia dipanggil Menpora Imam Nahrawi. Dirinya bersama Ketua Umum GP Ansor Gus Yaqut diundang untuk mendiskusikan sejumlah hal mengenai kondisi kebangsaan terkini kala itu.

"Kemudian kami berdiskusi di situ. Pak Menpora prinsipnya menyampaikan kekhawatiran beliau terkait dengan potensi konflik horizontal yang semakin meluas karena isu Anti-Pancasila, ada isu anti toleransi, kemudian ada tudingan pemerintah Pak Jokowi anti Islam," kata Dahnil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 23 November 2018 malam.

Saat itu, Imam meminta saran kepada Dahnil dan Gus Yaqut untuk membuat situasi lebih kondusif lagi. Imam meminta agar dibuat suatu kegiatan yang bisa dilakukan bersama antara Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor.

"Salah satu upaya yang ingin beliau lakuka mempersatukan secara simbolik antara GP Ansor dengan Pemuda Muhammadiyah, maka Pak Imam menawarkan dan mengajak bisa enggak, bikin kegiatan bersama yang difasilitasi oleh Menpora melibatkan GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah," ujar dia Dahnil Anzar.

Namun, Dahnil saat itu tak langsung memberikan jawaban secara langsung. Karena Dahnil harus mendiskusikan hal itu terlebih dahulu kepada PP Pemuda Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah.

Jawaban untuk berpartisipasi dalam kegiatan itu baru direspons Dahnil pada Oktober 2017. Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan agar situasi semakin kondusif dan tidak terjadi konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat.

"Setelah saya ketemu dan minta nasihat dan rapat dengan PP Pemuda Muhammadiyah, ya sudah untuk membantu pemerintah. Karena menghadapi potensi konflik horizontal, asa isu-isu kriminalisasi ulama, kemudian pemerintahan Pak Jokowi dituduh anti Islam, supaya Pemuda Muhammadiyah tidak dianggap terlalu kritis, tidak anti-Jokowi. Akhirnya PP Pemuda Muhammadiyah, ya sudah kita terima ajakan dari Pemerintah ini melalui Pak Menpora," jelas Dahnil Anzar.  

Pemuda Muhammadiyah kemudian menggelar rapat dan menunjuk Ahmad Fanani sebagai ketua dalam kegiatan tersebut. Pemuda Muhammadiyah juga mengusulkan kegiatan yang akan digelar bersama bernama pengajian akbar GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.

Namun, pada akhirnya kegiatan itu ternyata dinamai oleh Kemenpora RI sebagai apel dan kemah pemuda Islam di Prambanan. Dan saat itulah Pemuda Muhammadiyah juga diberikan anggaran Rp 2 miliar untuk memobilisasi peserta oleh Kemenpora RI.

Dalam kasus ini, Dahnil merasa heran karena polisi saat ini justru seolah-olah menyasar dirinya dan Pemuda Muhammadiyah. Padahal, menurutnya, inisiasi kegiatan tersebut berasal dari Menpora.

"Ya ini inisiatif Menpora," tutur dia.

Â