Liputan6.com, Karangasem: Perusahaan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Bali memberlakukan sistem buka tutup, Ahad (29/1), untuk mengurangi antrean panjang kendaraan yang akan menyeberang ke Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Karena panjang antrean sudah mencapai lima kilometer sejak lima hari silam.
Kondisi itu belum ada tanda-tanda mencair. Keaadaan ini sebagai dampak dari gelombang tinggi di perairan Selat Lombok yang mencapai lima sampai enam meter.
Gelombang tinggi juga masih melanda Selat Sunda. Cuaca buruk yang sudah berlangsung dua pekan mengakibatkan lalu lintas penyeberangan dari dan menuju Pelabuhan Merak, Banten terganggu.
Kendaraan yang biasanya bisa langsung menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung kini harus menunggu hingga satu hari lebih di Pelabuhan Merak. Sebab kapal roro (roll-on roll-off) tak bisa sandar di dermaga [baca: BMKG: Angin Kencang di Banten Masih Terjadi].
PT ASDP Merak berencana membuat dermaga baru yang aman hantaman gelombang. Dengan demikian aktivitas pelayaran tak terganggu. Namun penambahan armada belum bisa dilakukan karena kendala perizinan, pendanaan, dan ketersediaan kapal.(AIS)
Kondisi itu belum ada tanda-tanda mencair. Keaadaan ini sebagai dampak dari gelombang tinggi di perairan Selat Lombok yang mencapai lima sampai enam meter.
Gelombang tinggi juga masih melanda Selat Sunda. Cuaca buruk yang sudah berlangsung dua pekan mengakibatkan lalu lintas penyeberangan dari dan menuju Pelabuhan Merak, Banten terganggu.
Kendaraan yang biasanya bisa langsung menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung kini harus menunggu hingga satu hari lebih di Pelabuhan Merak. Sebab kapal roro (roll-on roll-off) tak bisa sandar di dermaga [baca: BMKG: Angin Kencang di Banten Masih Terjadi].
PT ASDP Merak berencana membuat dermaga baru yang aman hantaman gelombang. Dengan demikian aktivitas pelayaran tak terganggu. Namun penambahan armada belum bisa dilakukan karena kendala perizinan, pendanaan, dan ketersediaan kapal.(AIS)