Liputan6.com, Jakarta - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengurangi usulan anggaran Penyertaan Modal Daerah (PMD) untuk pembangunan Stadion BMW tahap pertama. Anggaran semula sebesar Rp 1,6 triliun dipotong menjadi Rp 400 miliar.
"Dari yang akan kita ajukan, stadion BMW yang rencananya Rp 1,6 triliun untuk 2019, kita mulai dengan Rp 400 miliar untuk penyiapan lahan dan skemanya Public Private Partnership (PPP)," kata Dirut Jakpro Dwi Wahyu Daryoto saat rapat banggar di DPRD DKI, Senin (26/11/2018).
Dwi mengaku pembangunan stadion memang memerlukan biaya yang jauh lebih besar. Namun, saat ini Jakpro tengah menyiapkan segala dokumen yang diperlukan untuk proses tender.
Advertisement
“Sebetulnya kalau stadion BMW kurang lebih nilai invest Rp 4,5 triliun bangun 3 tahun sampai 2021. Kita juga akan siapkan semua dokumen-dokumen untuk proses tender,” jelas Dwi.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik menyebut dana sebesar Rp 400 miliar itu tidak cukup untuk membangun stadion besar untuk Persija.
“Dikasih duit besar enggak mau. Saya kalau sudah ada gambar, mestinya sudah mulai di situ. Kalau belum mulai, nanti kertas lagi. Rp 400 miliar mau bikin apa?” Kata Taufik.
Anggota banggar akhirnya menyetujui anggaran pembangunan stadion BMW di tahun pertama sebesar Rp 400 miliar.
Total PMD Jakpro 2019 yang disetujui DPRD DKI sebesar Rp 700 miliar, yang terdiri dari Rp 400 miliar untuk pembangunan Stadion BMW, Rp 200 miliar untuk revitalisasi TIM, Rp 100 miliar untuk pembebasan lahan. Sedangkan anggaran yang dicoret DPRD adalah pembelian lahan eks Kedubes Inggris Rp 500 miliar.
Alasan Tunjuk Jakpro
Gubenur DKI Anies Baswedan membeber alasan menugaskan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun Stadion Bersih Manusiawi dan Berwibawa (BMW). Tujuannya meminta BUMD tersebut agar pengelolaannya tidak seperti Gelanggang Olahraga (GOR) sebelumnya.
"Kita tidak ingin stadion ini seperti GOR yang maintenance ala kadarnya yang pemanfaatannya itu-itu saja," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin 19 November 2018.
Menurut Anies, stadion BMW nantinya harus menjadi salah satu ikon DKI yang dikelola secara bisnis yang baik, karena itu pengelolaannya harus entitas bisnis. Selanjutnya stadion BMW tersebut bisa dimanfaatkan untuk sarana sepak bola.
"Bukan hanya untuk sepak bola, tapi untuk kegiatan - kegiatan lainnya, dari mulai panggung kesenian sampai dengan kegiatan festival lainnya. Itu adalah B to B," kata dia dikutip dari Antara.
Anies mencontohkan beberapa pembangunan yang dibangun oleh BUMD adalah Jakarta Internasional Velodrome yang saat ini merupakan velodrome yang terbaik di dunia. Selain itu, adalah Equestrian.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement