Liputan6.com, Jakarta - Tiga santri tewas dan puluhan lainnya luka ringan hingga berat saat mobil pikap yang ditumpangi terbalik di Jalan Boulevard Greenlake, Kelurahan Cipondoh, Kecamatan Tangerang, Banten, Minggu siang, 25 November 2018.
Untuk mendapatkan perawatan intensif, para korban luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhakti Usada dan RSUD Tangerang.
Baca Juga
Polisi hingga kini masih menyelidiki penyebab mobil pikap dengan nomor polisi B 9029 RV tersebut terbalik. Diduga kuat sang sopir tak mampu mengendalikan laju kendaraan saat temui jalur turunan hingga menabrak pembatas jalan dan terguling di kawasan Lakecity, Tangerang.
Advertisement
"Mobil bak terbuka ini dikemudikan oleh Rizki Fahmi Azim (18) yang lepas kendali di turunan Flyover Greenlake," ujar Kasatlantas Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Ojo Ruslani.
Berikut sejumlah fakta memilukan terkait tergulingnya mobil pikap yang menewaskan 3Â santri dan puluhan terluka:
Â
1. Baru Pulang dari Acara Maulid Nabi
Mobil pikap menjadi tumpangan 23 santri Pondok Pesantren Miftahul Huda untuk mengikuti kegiatan Maulid Nabi di Cipondoh, Tangerang.
Saat peristiwa nahas terjadi, para remaja ini sedianya hendak pulang ke pesantren di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Saat menemui jalan menurun, sang sopir yang juga merupakan salah satu santri diduga tak mampu mengendalikan mobil hingga berakhir tragis.
Kejadian nahas tersebut sempat direkam oleh warga setempat. Para santri yang terlempar dari mobil bergeletakan di jalan dan mengalami luka cukup parah. Bahkan tiga di antaranya meninggal dunia.
Â
Advertisement
2. Kondisi Korban Saat Insiden Terjadi
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Para santri mengalami luka serius di bagian kepala dan dada.
"Ada 3 yang meninggal dunia. Ketiganya mengalami luka pada bagian kepala. Satu meninggal di TKP, sementara yang lainnya saat perjalanan ke rumah sakit," ujar AKBP Ojo Ruslani.
Dari rumah sakit, ketiga korban langsung diserahkan ke keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
Sementara, kondisi santri yang selamat dalam kecelakaan maut tersebut juga mengalami luka cukup parah. Selain kepala, mereka mengalami luka di bagian perut, dada, pinggul hingga patah tulang di bagian kaki dan tangan.
"Hari ini belum ada yang pulang dan belum direncanakan pulang. Korban baru akan pulang setelah menjalani perawatan 3-5 hari," ujar Angga di RS Sari Asih, Ciledug, Kota Tangerang, Senin (26/11/2018).
3. Korban Tewas Dimakamkan
Sementara itu, isak tangis keluarga mengiringi jasad almarhum Ahmad Sofyan Sohri saat dikebumikan di Pemakaman Karang Mulya, Karang Tengah.
Remaja 15 tahun itu menjadi salah satu korban pikap terguling di flyover Green Lake, Cipondoh, Tangerang, pada Minggu, 25 November, pukul 12.10 WIB.
Tidak hanya kerabat dan orantua Sofyan, teman santri dan para gurunya di Pesanten Pondok Pesantren Miftahul Huda juga merasakan duka mendalam.
"Bahkan gurunya KH Noval sangat terpukul sekali. Insha Allah kita bersaksi akan kebaikan beliau," ucap KH Rasyid selaku pimpinan Ponpes penyelenggara acara Maulid yang dihadiri korban.
Advertisement
4. Kecelakaan Tunggal
Penyebab tiga nyawa meninggal dunia dan puluhan orang lainnya terluka diakibatkan kecelakaan tunggal. Namun, pihak keluarga korban tak ingin memperpanjang masalah ke jalur hukum.
Hal itu disampaikan Arief Ramdhani (37) yang anak sulungnya Raka Al Harist (14) menjadi salah satu korban luka parah. Dia ingin kecelakaan maut yang menimpa para santri dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Dari pihak keluarga, tidak ada tuntutan. Kita semua ini adalah keluarga dan menganggap semua yang terjadi karena kehendak Allah dan menganggap semua musibah," ujar Arief saat ditemui di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang, Senin (26/11/2018).
Sementara itu, kondisi anak sulung Arief saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Sari Asih Ciledug. Remaja 14 tahun itu mengalami patah tulang di lengan kanan dan kiri hingga retak di bagian pipi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Â