Liputan6.com, Blitar: Berbagai acara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad digelar di berbagai wilayah Indonesia. Tradisi yang dilakukan sering diwarnai aksi rebutan dan desak-desakan warga yang mencari berkah. Contohnya ritual jamasan gong Kiai Pradah di Blitar, Jawa Timur, Senin (6/2).
Prosesi ini merupakan tradisi untuk menyucikan gong cikal bakal berdirinya Kabupaten Blitar. Prosesi diawali dengan dikeluarkannya Gong Kiai Pradah dari pesanggrahan. Selanjutnya, pusaka dibawa keliling alun-alun menuju tempat siraman. Ribuan warga yang telah menunggu, berebutan untuk memegangnya.
Setelah ditaburi bunga dan dimandikan, air bekas penjasaman dan bunga setaman menjadi rebutan warga. Ritual diakhiri dengan rebutan dua tumpeng raksasa. Seperti halnya sisa air yang digunakan untuk mencuci pusaka, para pengunjung kembali saling berebut untuk mendapatkan tumpeng.
Â
Kampung muslim Kepaon di Denpasar, Bali, merayakan Maulid Nabi dengan membuat dan membagikan ribuan telur hias di Masjid Al Muhajirin. Telur dihias sebagai simbol kelahiran Nabi Muhammad yang diutus sebagai panutan manusia di bumi. Tak jarang acara bagi-bagi telur diwarnai saling rebut.
Lain lagi tradisi Maulid Nabi di Pondok Pesantren Bata-bata, Pamekasan, Madura. Saat pembacaan shalawat dimulai, ratusan santri menyerbu buah-buahan dan uang di depan mereka. Diyakini uang itu penuh barokah dan membuat enteng jodoh. Sebelumnya buah-buahan dan uang diletakkan di pohon pisang agar setiap santri makin bertambah ilmunya namun tetap rendah hati seperti pohon pisang yang merunduk saat berbuah lebat.(JUM)
Prosesi ini merupakan tradisi untuk menyucikan gong cikal bakal berdirinya Kabupaten Blitar. Prosesi diawali dengan dikeluarkannya Gong Kiai Pradah dari pesanggrahan. Selanjutnya, pusaka dibawa keliling alun-alun menuju tempat siraman. Ribuan warga yang telah menunggu, berebutan untuk memegangnya.
Setelah ditaburi bunga dan dimandikan, air bekas penjasaman dan bunga setaman menjadi rebutan warga. Ritual diakhiri dengan rebutan dua tumpeng raksasa. Seperti halnya sisa air yang digunakan untuk mencuci pusaka, para pengunjung kembali saling berebut untuk mendapatkan tumpeng.
Â
Kampung muslim Kepaon di Denpasar, Bali, merayakan Maulid Nabi dengan membuat dan membagikan ribuan telur hias di Masjid Al Muhajirin. Telur dihias sebagai simbol kelahiran Nabi Muhammad yang diutus sebagai panutan manusia di bumi. Tak jarang acara bagi-bagi telur diwarnai saling rebut.
Lain lagi tradisi Maulid Nabi di Pondok Pesantren Bata-bata, Pamekasan, Madura. Saat pembacaan shalawat dimulai, ratusan santri menyerbu buah-buahan dan uang di depan mereka. Diyakini uang itu penuh barokah dan membuat enteng jodoh. Sebelumnya buah-buahan dan uang diletakkan di pohon pisang agar setiap santri makin bertambah ilmunya namun tetap rendah hati seperti pohon pisang yang merunduk saat berbuah lebat.(JUM)