Liputan6.com, Jakarta: Bila biasanya cuma dilihat di layar televisi atau buku sejarah, kini Anda bisa melihat langsung berbagai pernak-pernik khas masyarakat Tionghoa bernilai sejarah tinggi. Semuanya ada dalam sebuah pameran yang diadakan di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (8/2), hingga 12 Februari mendatang.
Pernak-pernik itu di antaranya kereta kencana. Kereta yang dibuat di Jawa Tengah pada abad ke-19 ini biasa dipakai untuk upacara turun tanah pada masyarakat Jawa. Berbagai jenis karya seni seperti keramik, guci, keranjang kemanten, dan karya seni lain bisa anda lihat langsung di Bentara Budaya Jakarta.
Ada pula karya-karya seni dari berbagai macam dinasti, salah satunya Dinasti Tang. Martavan Dusun Jar misalnya. Benda ini dibuat pada abad ke-9 sebelum Masehi dan ditemukan di pegunungan Dieng.
Â
Motif-motif pada martavan pun beragam dan memiliki arti. Salah satunya martavan putusibau. Motif garis yang ada pada martavan ini menjelaskan nasib seseorang. Martavan umumnya hanya dimiliki pedagang etnis Cina sebagai pertanda keberuntungan dan rezeki.
Â
Salah seorang kolektor mengaku, mulai mengoleksi berbagai macam karya seni masyarakat Tionghoa ini sejak 1983. Keramik dan barang-barang peranakan dari Indonesia menjadi koleksi pertamanya. Keindahan campuran budaya lokal dan Tionghoa menjadi alasan Boedi Mranata mengoleksi berbagai macam karya seni.(AIS)
Pernak-pernik itu di antaranya kereta kencana. Kereta yang dibuat di Jawa Tengah pada abad ke-19 ini biasa dipakai untuk upacara turun tanah pada masyarakat Jawa. Berbagai jenis karya seni seperti keramik, guci, keranjang kemanten, dan karya seni lain bisa anda lihat langsung di Bentara Budaya Jakarta.
Ada pula karya-karya seni dari berbagai macam dinasti, salah satunya Dinasti Tang. Martavan Dusun Jar misalnya. Benda ini dibuat pada abad ke-9 sebelum Masehi dan ditemukan di pegunungan Dieng.
Â
Motif-motif pada martavan pun beragam dan memiliki arti. Salah satunya martavan putusibau. Motif garis yang ada pada martavan ini menjelaskan nasib seseorang. Martavan umumnya hanya dimiliki pedagang etnis Cina sebagai pertanda keberuntungan dan rezeki.
Â
Salah seorang kolektor mengaku, mulai mengoleksi berbagai macam karya seni masyarakat Tionghoa ini sejak 1983. Keramik dan barang-barang peranakan dari Indonesia menjadi koleksi pertamanya. Keindahan campuran budaya lokal dan Tionghoa menjadi alasan Boedi Mranata mengoleksi berbagai macam karya seni.(AIS)