Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak terseret dalam kasus dugaan penyimpangan dana Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Indonesia di Prambanan pada 2017 yang lalu. Terkait hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun meminta Dahnil agar mengikuti proses hukum.
Di sisi lain, ia juga berpesan kepada polisi. JK meminta penyidikan dilakukan dengan transparan.
"Ya tentu (mengikuti proses hukum) dan prosesnya harus transparan serta bukti yang cukup," kata JK di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Selasa (27/11/2018).
Advertisement
Selebihnya, JK enggan memberikan komentar lebih jauh. Pasalnya, dia belum mengetahui data dugaan korupsi tersebut.
Kalla memilih menunggu terlebih dahulu polisi memiliki bukti lengkap. "Biar ini tenang dulu masalahnya biar jelas, baru kita selesaikan ini. Karena kan masing berbeda pandangan," papar JK.
Ia tak khawatir kasus yang menyeret Koordinator Juru Bicara Badan Pemenanangan Nasional (BPN) Prabowo- Sandi tersebut akan digunakan menyerang Jokowi di Pilpres nanti.
"Ya tentu kepolisian tidak bermaksud begitu. Mungkin secara kebetulan terjadi seperti itu tapi sekali lagi prosesnya harus baik terbuka dan adil," ungkap Kalla.
Â
Dahnil Diperiksa
Sebelumnya Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak diperiksa oleh Polda Metro Jaya. Namun hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Selain Dahnil, Polda Metro juga telah memeriksa Ketua Panita dari Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani, dan anggota panitia dari GP Ansor Safaruddin.
Kemudian Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih merahasiakan identitas pelapor kasus dugaan korupsi kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia pada 2017 lalu. Polisi beralasan untuk memberikan perlindungan kepada pelapor.
Reporter: Intan Umbari PrihatinÂ
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement