Sukses

Pemkot Tangerang Ubah Ruang Terbuka Hijau menjadi Taman Tematik dan Tujuan Wisata Keluarga

Sejumlah RTH pun telah berhasil diubah Pemkot Tangerang menjadi taman tematik yang ramai dikunjungi masyarakat setiap harinya mulai pagi hingga sore.

Liputan6.com, Jakarta Program Kota Layak Dikunjungi yang digelorakan Pemerintah Kota Tangerang selama lima tahun terakhir telah berhasil menjadikan kota seribu industri dan sejuta jasa tersebut sebagai kota tujuan wisatawan. Hal tersebut karena Pemerintah Kota Tangerang berhasil melakukan terobosan dalam penyediaan sarana dan prasarana penunjang pariwisata di pusat kota. 

Salah satunya adalah merubah Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi Taman Tematik dan tujuan wisata bagi keluarga. 

Sejumlah RTH pun telah berhasil dirubah menjadi taman tematik yang ramai dikunjungi masyarakat setiap harinya mulai pagi hingga sore. Pada akhir pekan, taman pun semakin padat karena tak hanya masyarakat Kota Tangerang tetapi juga dari daerah lainnya. Misalnya saja Taman Potret, Taman Kelinci, Taman Bambu, Taman Gajah, Taman Pisang, Taman Ekspresi, Taman Elektrik, Taman Pramuka, Bird Park, Skate Park, Taman Nobar dan banyak lagi. 

Selama lima tahun terakhir, sebanyak 165 ruang terbuka hijau atau 51,01 hektar berhasil dibangun dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yakni 153 ruang terbuka hijau. Pemenuhan target RTH Nasional yakni 30 persen pun akan terus dilakukan dengan inovasi yang dilakukan melalui OPD terkait seperti pembangunan RTH dengan konsep ruang terbuka biru. 

 

Konsep tersebut ialah pemanfaatan ruang terbuka hijau publik di Bantaran badan air seperti Cisadane Walk, Taman Nobar dan lainnya. Termasuk juga memanfaatkan embung di empat lokasi menjadi taman tematik. 

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menambahkan, konsep taman tematik dengan penataan RTH akan terus dilakukan hingga ke wilayah. Sehingga tak fokus di pusat kota tetapi juga ada potensi lainnya di wilayah sesuai dengan karakter setiap kecamatan. 

“Keberagaman di setiap wilayah adalah potensi untuk bisa dikembangkan. Inovasi dan terobosan melalui program Tangerang Berbenah dengan cara mendorong peran warga untuk menjadikan wilayahnya tempat destinasi wisata dan edukasi sehingga memiliki manfaat akan terus dilakukan. Banyak sudah taman tematik juga yang terban-gun di pemukiman,” ujarnya. 

Walikota menuturkan, RTH yang awalnya sebagai paru - paru kota kini juga memiliki manfaat lainnya yakni pusat edukasi bagi masyarakat. Banyak pelajar yang datang untuk mempelajari inovasi penataan lingkungan untuk kemudian di terapkan di rumah. 

Taman tematik pun semakin lengkap dengan sarana lainnya seperti Toilet, Tempat Ibadah hingga Pasar Jajanan yang mengusung konsep modern milenial. Walaupun ada tempat jajan namun petugas kebersihan dan taman yang berjaga akan selalu menghimbau mengenai kebersihan sehingga warga yang datang merasa nyaman. 

“Semakin ramainya pengun-jung yang datang ke taman tematik maka menandakan jika konsep pelayanan yang diberikan semakin baik dan fasilitas yang disiapkan pun diterima masyarakat. Maka itu kedepannya kita akan perbanyak taman-taman tematik,” ujarnya. 

Banyaknya taman tematik yang dibuat oleh Pemerintah Kota Tangerang di beberapa wilayah, mendorong Dinas Kominfo menyediakan layanan berbasis teknologi informasi dalam melacak lokasi taman tematik tersebut berada. 

Layanan yang berhasil dibuat adalah Aplikasi Plesiran dan bisa diunduh oleh masyarakat melalui Portal Tangerang LIVE di play store maupun App Store. Sebanyak 30 ribu orang tercatat telah mendownload aplikasi tersebut. 

“Jadi, kami sediakan informasi layanan seluruh wisata yang ada di Kota Tangerang melalui Aplikasi ini. Masyarakat akan sangat mudah menemukan lokasinya. Termasuk sarana lainnya seperti Pebankan, tempat ibadah, maupun pusat belanja yang ada di Kota Tangerang,” ujarnya. 

 

Untuk semakin memanjakan pun belum lama ini telah menyediakan bus wisata yang bisa mengantarkan para pelancong mengetahui potensi wisata yang ada di Kota Tangerang. Tanpa dipungut biaya, wisatawan dapat menikmati layanan bus wisata dengan naik di Pusat Informasi Pariwisata di samping Taman Laksa. 

“Kami sangat konsisten dan komitmen untuk menjadikan Kota ini Layak dikunjungi dengan memanfaatkan potensi yang ada dan mengembangkannya sebagai sarana yang dapat dinikmati warga dan keluarga,” tambah Wakil Walikota Tangerang H. Sachrudin. 

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang mencatat, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Tangerang selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena fasilitas dan sarana yang disediakan oleh Pemkot Tangerang seperti taman tematik. 

Jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Tangerang pada tahun 2014 yakni 398.679 jiwa, tahun 2015 bertambah menjadi 482.903 jiwa, tahun 2016 bertambah lagi menjadi 554.299 jiwa dan tahun 2017 tembus menjadi 1.008.747 jiwa.

“Sampai bulan September tahun 2018, jumlah kunjungan wisatawan telah mencapai 900 ribu jiwa dan diyakini akan melebihi tahun 2017 pada akhir tahun ini,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Rina Hernaningsih.

 

(*)