Liputan6.com, Tangerang: Paradigma negatif dan diskriminasi terhadap para orang yang pernah menderita kusta atau OYPMK, ternyata tak menghalangi mereka menjadi pribadi produktif dan mandiri. Dari tangan mereka dapat tercipta sebuah kreasi nan indah.
Satu di antara wadah kreatif mantan penderita kusta adalah Nalacity. Ini adalah bentuk nyata program pengembangan usaha mandiri warga Sitanala, Kota Tangerang, Banten. Mereka berhasil mengembangkan produk jilbab kreasi. Mereka pun eksis dengan kreativitas dan harga yang terjangkau.
"Kami bertujuan untuk memberdayakan keluarga ibu-ibu mantan penderita kusta yang ada di Tangerang agar memiliki kepribadian yang produktif dan mandiri. Dan juga pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang tidak layak untuk dijadikan sumber penghasilan. Namun dengan menjahit ini (jilbab), ibu-ibu jadi punya sebuah karya baru yang menjual dan akhirnya meningkatkan penghasilan mereka," tutur Hafiza Elvira, pendiri Nalacity kepada SCTV saat belum lama ini berkunjung ke Kampung Sitanala.
Di kampung tersebut, para ibu mantan penderita kusta mendapat pelatihan cara pembuatan jilbab-jilbab indah. Mereka pun dilatih mulai dari pembuatan pola desain, penjahitan, pengepakan hingga pemasaran produk.
Soal pemasaran, Hafiza mengungkapkan, mereka menawarkan produk jilbab kreasi itu melalui jejaring media sosial maupun gerai di beberapa kampus. Hafiza mengatakan pula, mereka diajarkan juga cara menghias jilbab, sehingga dapat menambah penghasilan para mantan penderita kusta tersebut.(ANS)
Satu di antara wadah kreatif mantan penderita kusta adalah Nalacity. Ini adalah bentuk nyata program pengembangan usaha mandiri warga Sitanala, Kota Tangerang, Banten. Mereka berhasil mengembangkan produk jilbab kreasi. Mereka pun eksis dengan kreativitas dan harga yang terjangkau.
"Kami bertujuan untuk memberdayakan keluarga ibu-ibu mantan penderita kusta yang ada di Tangerang agar memiliki kepribadian yang produktif dan mandiri. Dan juga pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang tidak layak untuk dijadikan sumber penghasilan. Namun dengan menjahit ini (jilbab), ibu-ibu jadi punya sebuah karya baru yang menjual dan akhirnya meningkatkan penghasilan mereka," tutur Hafiza Elvira, pendiri Nalacity kepada SCTV saat belum lama ini berkunjung ke Kampung Sitanala.
Di kampung tersebut, para ibu mantan penderita kusta mendapat pelatihan cara pembuatan jilbab-jilbab indah. Mereka pun dilatih mulai dari pembuatan pola desain, penjahitan, pengepakan hingga pemasaran produk.
Soal pemasaran, Hafiza mengungkapkan, mereka menawarkan produk jilbab kreasi itu melalui jejaring media sosial maupun gerai di beberapa kampus. Hafiza mengatakan pula, mereka diajarkan juga cara menghias jilbab, sehingga dapat menambah penghasilan para mantan penderita kusta tersebut.(ANS)