Sukses


Bowo Sidik : Kalau Pancasila Hilang, Hilang Pula Bangsa Indonesia

Sosialisasi empat pilar MPR RI dilakukan dalam bentuk pagelaran wayang kulit. Sosialisasi tersebut dilakukan atas bentuk kesadaran pimpinan RI akan Pancasila dan bangsa Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di desa Bugel, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018) mendapat perhatian besar dari masyarakat. Buktinya, pagelaran wayang yang diselenggarakan di halaman Kantor Balai Desa Bugel, Jepara, itu mampu menyedot ribuan warga masyarakat, untuk datang dan menyaksikan pentas wayang yang dimainkan Ki Masnanto, atau yang terkenal dengan sebutan Ki Dalang Mbeling.

Sosialisasi Empat Pilar dilakukan karena Pimpinan MPR sadar, kalau Pancasila hilang maka hilang pula bangsa Indonesia. Karena itu, Pancasila harus dipertahankan jangan sampai hilang dari bumi Indonesia.

Pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon Wibisono Minandito, itu dibuka oleh anggota Fraksi Partai Golkar MPR RI, Bowo Sidik Pangarso, mewakili pimpinan MPR. Prosesi pembukaan pagelaran wayang kulit itu ditandai penyerahan tokoh wayang Wibisono dari Bowo Sidik kepada Ki Dalang Mbeling.

Dalam sambutannya, Bowo Sidik mengingatkan bahwa Sosialisasi Empat Pilar adalah tugas dan acara negara. Bahkan, undangannya pun yang mengeluarkan adalah MPR, salah satu lembaga negara yang eksistensinya diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Karena itu, dirinya menyesalkan jika ada yang mengaitkan kegiatan sosialisasi ini sebagai ajang kampanye jelang pemilu serentak April 2019.

Acara sosialisasi tersebut, kata Bowo, sangat penting. Sebab, pasca reformasi para pemimpin takut bicara soal Pancasila. Mereka menganggap Pancasila merupakan pemicu hancurnya ekonomi dan tatanan sosial bangsa Indonesia. Padahal, apa jadinya bangsa Indonesia jika melupakan jatidiri dan ideologi Pancasila

"Lalu, Pimpinan MPR berinisiatif mensosialisasikan kembali Pancasila beserta UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI," ujar Bowo.

Senada dengan Bowo, Kepala Biro Humas MPR RI, Siti Fauziah, mengatakan bahwa MPR memiliki berbagai metode dalam melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar. Metode ini antara lain, cerdas cermat, outbond, TOT, seminar, perkemahan, hingga pentas kesenian tradisional. Jadi tidak benar jika kegiatan pementasan wayang dikaitkan dengan pemilu karena kegiatan sosialisasi sudah dilakukan jauh-jauh hari, di berbagai daerah di Indonesia.

"Selain tontonan, pementasan wayang kulit juga memiliki tuntunan, agar kita bisa menjalani kehidupan berbangsa dan bermasyarakat secara baik dan benar. Inilah salah satu maksud diselenggarakannya sosialisasi menggunakan metode pementasan wayang kulit," kata Siti.

Dalam acara tersebut juga hadir anggota Fraksi Golkar MPR RI Bowo Sidik Pangarso, Kepala Biro Hubungan Masyarakat MPR Siti Fauziah, Kepala Bagian Pemberitaan dan Layanan Informasi Publik serta Hubungan Antar Lembaga Muhamad Jaya, juga Forkopimda setempat dan Petinggi desa Bugel Masno.

 

 

(*)