Liputan6.com, Pasaman: Hujan deras yang mengguyur Pasaman, Sumatera Barat, kini menyisakan tanda tanya, pasalnya ratusan kubik kayu berserakan usai terseret banjir yang menghantam pemukiman di beberapa desa setempat. Diduga galodo atau banjir bandang terjadi akibat hutan yang gundul akibat pembalakan liar.
Pasalnya kini, dari pantauan SCTV, Jumat (24/2), hutan sekitar Pasaman, botak dan mulai rusak. Keadaan ini tidak dibantah warga. "Pembalakan liar ada, banyak penebang kayu," kata seorang warga korban galodo, Mawardi.
Namun, pernyataan ini berbeda dengan yang diungkapkan Bupati Pasaman Benny Utama. "Kalau pembalakan liar saya enggak pernah dengar, pemerintah tidak mengizinkan pembalakan hutan lindung, kalau kayu yang terbawa bisa jadi dari kebun masyarakat kemudian terbawa banjir," kata Benny.
Jika bukan karena penebangan liar, dari mana datangnya kayu yang banyak itu? Penebangan liar sebenarnya bukan hal baru di negeri ini. Meski bukan baru dan sudah sangat mengkhawatirkan, aktivitas ini tetap berlangsung seolah tanpa henti.(BJK/YUS)
Pasalnya kini, dari pantauan SCTV, Jumat (24/2), hutan sekitar Pasaman, botak dan mulai rusak. Keadaan ini tidak dibantah warga. "Pembalakan liar ada, banyak penebang kayu," kata seorang warga korban galodo, Mawardi.
Namun, pernyataan ini berbeda dengan yang diungkapkan Bupati Pasaman Benny Utama. "Kalau pembalakan liar saya enggak pernah dengar, pemerintah tidak mengizinkan pembalakan hutan lindung, kalau kayu yang terbawa bisa jadi dari kebun masyarakat kemudian terbawa banjir," kata Benny.
Jika bukan karena penebangan liar, dari mana datangnya kayu yang banyak itu? Penebangan liar sebenarnya bukan hal baru di negeri ini. Meski bukan baru dan sudah sangat mengkhawatirkan, aktivitas ini tetap berlangsung seolah tanpa henti.(BJK/YUS)