Liputan6.com, Probolinggo: Empat buah jembatan di Desa Batur, Ranon, Gunggungan Kidul, dan Patemon di Kabupaten Probolinggo, jawa Timur, hingga kini belum juga diperbaiki. Padahal, selama ini jembatan-jembatan itu menjadi akses utama antardesa.
Kondisi itu membuat berbagai aktivitas warga terganggu hingga mereka pun terpaksa membangun jembatan darurat dari bambu dengan cara swadaya. Warga mengaku enggan memilih jalan memutar karena jaraknya lebih jauh.
Menurut warga, sepanjang musim penghujan ini mereka sudah membangun lebih dari tiga kali jembatan darurat dengan biaya yang tidak sedikit. Warga berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen agar aktivitas bisa berjalan normal kembali. Badan Penanggulangan Bencana Probolinggo mengaku telah melaporkan putusnya empat jembatan itu kepada pemerintah pusat, namun sampai kini belum ada realisasi.(ADO)
Kondisi itu membuat berbagai aktivitas warga terganggu hingga mereka pun terpaksa membangun jembatan darurat dari bambu dengan cara swadaya. Warga mengaku enggan memilih jalan memutar karena jaraknya lebih jauh.
Menurut warga, sepanjang musim penghujan ini mereka sudah membangun lebih dari tiga kali jembatan darurat dengan biaya yang tidak sedikit. Warga berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen agar aktivitas bisa berjalan normal kembali. Badan Penanggulangan Bencana Probolinggo mengaku telah melaporkan putusnya empat jembatan itu kepada pemerintah pusat, namun sampai kini belum ada realisasi.(ADO)