Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News, seorang ulama seharusnya menjadi panutan, baik tutur dan perilakunya. Namun, yang ditunjukkan Habib Bahar bin Smith dalam video yang beredar di media sosial malah kebalikannya.
Dengan suara lantang dia menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi di sela-sela memberikan ceramah.
Atas perbuatannya, dia dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan menghina Jokowi oleh Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendukung pelaporan tersebut.
Advertisement
Mantan Panglima TNI ini mengaku sudah menonton video ceramah Habib Bahar. Moeldoko sangat kecewa atas ucapan pria berambut pirang itu terhadap Jokowi.
Sementara itu, pihak manajemen Lion Air membantah jika pesawat PK-LQP nahas yang jatuh membawa 189 penumpang dengan tujuan Pangkalpinang, pada 29 Oktober lalu, tak layak terbang.
Menurut Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait, pesawat Boeing 737 MAX-8 tersebut layak terbang. Hal ini berdasarkan dokumen serta pemeriksaan yang dilakukan para teknisi.
Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 29 November 2018:
1. Reaksi Istana Saat Jokowi Dihina Habib Bahar bin Smith
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendukung Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid melaporkan Habib Bahar bin Smith ke Polda Metro Jaya karena menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Iya dong, harus itu (mendukung)," kata Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Moeldoko bahkan mengutuk keras Habib Bahar. Menurut dia, isi ceramah Habib Bahar yang menghina Jokowi justru tidak mencerminkan sikap Islam.
Advertisement
2. 4 Jawaban Lion Air saat KNKT Sebut Pesawatnya Tak Layak Terbang
Pihak Lion Air angkat bicara menyusul pernyataan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tentang Boeing 737 MAX-8 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin, 29 Oktober lalu dianggap tak layak terbang.
Saat itu, pesawat pabrikan Boieng tersebut tengah dalam penerbangan dengan rute Denpasar-Jakarta. Pilot pada penerbangan 28 Oktober memilih untuk memaksakan pesawat ke Jakarta setelah mematikan sistem anti-stall pesawat.
"Ini adalah dasar dari rekomendasi kami untuk Lion Air. Dalam pandangan kami, pesawat itu tidak layak terbang," lanjut Nurcahyo.
3. HEADLINE: E-Tilang Diberlakukan, CCTV Lebih Efektif dari Petugas Polisi?
Era slip merah dan slip biru saat tilang di jalan raya bakal tamat. Setidaknya di DKI Jakarta. Polisi kini resmi memberlakukan aturan e-tilang atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin. Lebih canggih dari yang manual.
Sistem e-tilang juga tak pandang bulu. Tak peduli pelat hitam, merah, atau apapun. Milik awam atau pejabat, tidak ada perkecualian.
Namun demikian, adanya perubahan teknologi dari yang awalnya serba manual, menjadi online, harus diiringi dengan kesadaran pengendara untuk bersikap tertib.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement