Sukses

Update Napi Kabur di Aceh, 22 Orang Sudah Tertangkap

Pengejaran terhadap napi yang kabur dari Lapas Klas II A Lambaro, Aceh Besar terus dilakukan.

Liputan6.com, Aceh - Pengejaran terhadap napi yang kabur dari Lapas Klas II A Lambaro, Aceh Besar terus dilakukan. Petugas gabungan dari TNI dan Polda Aceh menyusuri kawasan yang menjadi jalur pelarian para napi.

Kamis tengah malam, sudah 22 napi kabur yang ditangkap.

"Info terakhir, sudah 22 orang yang tertangkap," sebut Kakanwil Kemenkum HAM Aceh, Agus Toyib kepada Liputan6.com, Aceh, Kamis (29/11/2018).

Sebelumnya, 113 napi Lapas Kelas II A Lambaro dilaporkan kabur pada waktu salat magrib. Saat kabur, ada yang melakukan pencurian satu unit sepeda motor. Korbannya adalah Nurlaila, karyawan Permodalan Nasional Madani PNM) yang kebetulan melintasi di dekat lapas.

Para napi kabur ke kawasan Desa Reuleh, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lukai Petugas

Direktur Jenderal Permasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami menuturkan napi kabur itu memanfaatkan waktu salat magrib berjamaah.

"Sesuai dengan syariah Islam di Aceh yang sangat kental dengan pertimbangan dan penilaian petugas terhadap warga binaan yang dianggap baik, maka petugas lapas memberikan kesempatan mereka untuk menunaikan salat magrib berjamaah di masjid," kata Sri Puguh kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Namun, kesempatan tersebut ternyata disalahgunakan oleh napi-napi itu. Dia menyebut, napi yang kabur ini sudah merancang upaya melarikan diri tersebut.

"Saat warga binaan salat, Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), Kasi Kamtib berada di Pos Komando, melihat 3 orang warga binaan menggedor-gedor pagar ornamesh menggunakan barbel.

Kepala KPLP kemudian mendekat dan mencoba menegur napi yang coba kabur itu. Namun tidak digubris. Bahkan mereka melakukan perlawanan.

"Ka KPLP kemudian melempar dengan bongkahan batu, mereka semakin melawan dan menyiram/melemparkan Ka KPLP dengan air yang sepertinya air cabai. Ka KPLP dengan kondisi mata perih, berlari ke P2U," tutur Sri Puguh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.